Susi Pudjiastuti: Emak-Emak Selalu Ada Akal
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan perempuan biasanya lebih ulet dalam mengelola bisnis atau usahanya bahkan saat dihadapkan pada kondisi sulit seperti saat pandemi seperti ini.
"Ketika perempuan-perempuan mulai unjuk gigi atau bicara bisnis itu yang paling ulet ya perempuan ini," kata Ganjar saat menjadi keynote speech dalam acara Perempuan dan pengelolaan UMKM secara virtual yang juga dihadiri oleh mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti.
Menurut Ganjar, sudah banyak contoh yang dia lihat mengenai keuletan perempuan dalam menjalankan bisnis.
Misalnya saat beberapa tahun lalu dia berangkat ke Moskow, Rusia, untuk mendampingi pameran produk UMKM dari Jawa Tengah.
Waktu itu dia mendapati seorang perempuan pemilik UMKM pembuat tas dari Jawa Tengah kesulitan mengeluarkan produk UMKM dari bea cukai setempat.
"Produk tas itu dicurigai harganya ratusan juta padahal cuma Rp 900 ribu. Awalnya pemilik produk itu menangis hingga akhirnya dia mengikhlaskan barang itu karena ternyata barang produksinya diakui bagus dan dituduh berharga mahal. Ini menjadi hal penting bagi pelaku usaha," katanya.
Ganjar kemudian memberikan contoh lain mengenai keuletan perempuan dalam mengelola bisnis dan melihat kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya itu.
Perempuan yang dimaksud adalah seorang penjual donat di Gombong. Saat bertemu secara virtual dalam sebuah acara, Ganjar sempat memesan donat untuk dikirim ke kediamannya di Semarang.
Susi Pudjiastuti mengatakan perempuan itu realitasnya jauh lebih tangguh dibandingkan laki-laki.
- BRI Gelar Kembali Gelar Desa BRILiaN 2024, Catat Waktunya
- 3 Hari Digelar, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Raup Transaksi Hingga Rp 668 Juta
- Holding Ultra Mikro Terus Berkembang, Berperan Memacu Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan
- Pupuk Indonesia Sebut KAWFEST 2024 Gairahkan Ekonomi Kreatif Indonesia
- Dukung Pengembangan UMKM, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Cetak Rekor 30 Ribu Pengunjung
- Indonesia Punya UMKM, Modal Kuat Perekonomian untuk Hadapi Dampak Konflik Timur Tengah