Susi Terus Menangis...

Susi Terus Menangis...
Susi Terus Menangis...

Sebelum rekonstruksi, Susi bersama Sulastri (50), ibu Arif, dan keluarga Agus datang dengan menumpang mobil. Setelah sampai Polres Simalungun, Sulastri dipertemukan dengan pembunuh anaknya, Frans Spela Sialalahi (21).

Seketika wanita ini histeris sambil memukuli Frans yang duduk di kursi plastik ruang periksa Polres Simalungun sembari berteriak.

“Kenapa kau tega matikan anakku. Kau harus mati. Dimana hatimu, Frans, tega kali kau,” teriak Sulastri.

Namun, petugas kepolisian langsung menariknya. Saat itu, Frans tidak ada mengucapkan sepatah katapun. Ia hanya tertunduk dengan tangan diborgol.

Sulastri yang ditemui di luar ruangan penyidik berharap agar Frans dihukum mati. “Kalau bisa dihukum mati. Dia sudah membunuh anakku,” pintanya.

Selama menyaksikan rekonstruksi pembunuhan tersebut, raut wajah Sulastri tampak kesal dan sedih. Sesekali ia mengusap air matanya dengan hijab hitam yang ia kenakan.

“Kenapalah dia tega seperti itu sama anakku,” katanya berulang kali.

Dalam rekonstruksi, ada dua versi yang digelar, yakni versi Frans yang mengatakan bahwa dia melakukannya seorang diri dan versi Agus (korban selamat) yang menyatakan bahwa Frans melakukan pembantaian bersama dua rekannya.

SIMALUNGUN - Muhammad Arif Hermawan (17) dan Agus Prianto (21) dipukul di bagian kepala hingga tersungkur. Lalu, Agus diseret sejauh dua meter. Esok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News