Susno: Pemimpin Jangan Korbankan Anak Buah
Kamis, 18 Maret 2010 – 19:40 WIB
Dia menyatakan, apapu pangkat dan jabatannya, seorang pemimpin harus peka terhadap rasa keadilan yang berlaku dalam masyarakat. "Sehingga tiadak ada lagi kasus seperti Prita, nenek mencuri kapuk, atau kaos oblong," tukasnya.
Baca Juga:
Seorang pemimpin, kata dia, tidak boleh munafik atau berkata-kata tidak sesuai dengan perbuatan dan juga berupaya memperkaya diri dengan cara illegal. "Kemudian, gemar mencari-cari kesalahan-kesalahan orang lain untuk menutup-tutupi kesalahannya," jelas Susno, tanpa merinci siapa pimpinan yang dimaksud dalam ungkapannya tersebut. Yang terpenting, ujarnya, Polisi tidak boleh mencederai rakyat, karena tugas pokok dan fungsinya sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat.
Susno Duadji, lahir di Pagar Alam, Sumatera Selatan, 1 Juli 1954; 55 tahun yang lalu, menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) yang menjabat sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009.
Sebelumnya, Susno terkenal karena pernyataannya soal Cicak vs Buaya, kemudian disinyalir sebagai ‘Trunojoyo 3’ dalam rekaman percakapan kasus Bank Century, serta saat menjabat sebagai Kapolda Jabar, mengumumkan jargon; 'Jangan Pernah Setori Saya'.(lev/jpnn)
JAKARTA- Tidak lagi menjabat di Mabes Polri, Komjen (Pol) Susno Duadji semakin kritis. Entah siapa yang dimaksudnya, yang jelas dia menegaskan bahwa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Punya Efek Merusak, Akademisi UIN: Harus Ada Regulasi Pengaturan Medsos
- Jokowi Bagi-Bagi Sembako Kepada Warga, Ada yang Menangis Karena Antre
- Mathla’ul Anwar Minta Penegak Hukum Bekerja Tanpa Pencitraan dan Drama
- Akademisi Hukum: Dewas KPK Wajib Patuhi Putusan PTUN
- Honorer Terdata BKN 1,78 Juta, Formasi PPPK 2024 Hanya 1 Jutaan, Solusinya?
- Reza Indragiri Bandingkan Kasus Vina Cirebon dengan Jampidsus Dimata-matai Densus 88