Susu Kental Manis Tak Layak Dikonsumsi Anak
Susu itu umumnya memiliki kandungan protein yang rendah. Selain diuapkan, susu kental manis juga diberik gula tambahan.
Hal ini menyebabkan susu kental manis memiliki kadar protein rendah dan kadar gula yang tinggi.
Kadar gula tambahan pada makanan untuk anak yang direkomendasikan oleh WHO pada 2015 adalah kurang dari sepuluh persen total kebutuhan kalori.
"Susu kental manis sebaiknya tidak dikonsumsi oleh balita. Ayah dan bunda harus pintar memilah dan harus terlebih dahulu melihat kandungan nutrisi setiap porsinya," ujar Damyanti dikutip dari situs resmi IDAI di Jakarta, Jumat (23/2).
Dia mencontohkan salah satu jenis susu kental manis yang dijual secara komersial menuliskan dalam satu takar porsi (empat sendok makan) memasok 130 kkal dengan komposisi gula tambahan 19 gram dan protein satu gram.
Jika dikonversikan dalam kalori, 19 gram gula sama dengan 76 kkal. Kandungan gula dalam satu porsi susu kental manis tersebut lebih dari 50 persen total kalorinya.
Angka itu jauh melebihi nilai rekomendasi gula tambahan yang dikeluarkan oleh WHO.
Susu kental manis tidak boleh diberikan pada bayi dan anak karena memiliki kadar gula yang tinggi dan kadar protein yang rendah.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan susu kental manis tidak layak dikonsumsi oleh anak di bawah lima tahun.
- Lestari Moerdijat: Gerakan Pencegahan Malaria Harus Terus Dilakukan Secara Masif
- Viral Remaja di Klaten Sakit Karena Rokok dan Vape, Dokter Bilang Begini
- Lifepack & MaNaDr Singapura Kerja Sama Berikan Akses Kesehatan Mancanegara
- Setoran Daerah PTFI Rp 3,35 Triliun Bisa Perkuat Infrastruktur Dasar Papua Tengah
- Raffles Hospital Singapura Sediakan Layanan Kesehatan Lebih Baik Bagi Pelanggan Indonesia
- Muscle First Raih Penghargaan Top Brand 2024