Sutarmidji Buka-bukaan: 20 Persen Listrik Kalbar Diimpor dari Malaysia, 332 Desa Gelap Gulita

Sutarmidji Buka-bukaan: 20 Persen Listrik Kalbar Diimpor dari Malaysia, 332 Desa Gelap Gulita
Gubernur Kalbar Sutarmidji. Foto M. Kusdharmadi/JPNN

jpnn.com, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji buka-bukaan dengan kondisi kelistrikan di wilayah yang dipimpinnya, saat rapat koordinasi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Badan Perencanaan Pembagunan Nasional Suharso Monoarfa secara daring di Pontianak, Rabu (24/2).

Sutarmidji menyebutkan bahwa 20 persen listrik di Kalbar masih membeli dari Malaysia. Selain itu, ada 332 desa yang belum teraliri listrik alias gelap gulita.

Dalam kesempatan itu, Sutarmijdi mengusulkan proyek pengadaan listrik pada 332 desa di Kalbar agar menjadi prioritas nasional pada 2022 mendatang.

"Di Kalbar masih ada 332 desa yang gelap gulita atau belum mendapat listrik. Ini yang menjadi keluhan masyarakat ke pemerintah," ungkap Sutarmidji.

Menurut Sutarmidji, 2020 lalu pengadaan listrik sudah direalisasikan pada 23 desa. Namun, kata dia, masih ada keluhan dari masyarakat yang belum mendapat listrik.

"Tahun 2019 sebanyak 355 desa belum dijangkau oleh listrik. Alhamdulillah pengadaan listrik bisa direalisasikan ke 23 desa. Jadi masih ada 332 desa yang belum terjangkau pada 2020," kata Sutarmidji yang dilantik Presiden Jokowi sebagai gubernur Kalbar pada 5 September 2018 itu.

Sutarmidji mengatakan untuk saat ini saja 20 persen kebutuhan listrik Kalbar masih mengimpor dari Malaysia. "Ada 20 persen atau sekitar 299 MW kebutuhan listrik kami beli dari Malaysia. Artinya kita masih belum mandiri," ungkap mantan wali kota Pontianak yang menjabat dua periode itu. 

Suharso Monoarfa mengatakan pada 2021 proyek pengadaan listrik sudah dialokasikan di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Ia menambahkan pada 2022 juga akan dianggarkan kembali di APBN.

Gubernur Kalbar Sutarmidji menjelaskan kondisi kelistrikan Kalbar saat rapat dengan Menteri PPN / Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Menurut dia, 20 persen listrik Kalbar masih harus mengimpor dari Malaysia. Masih ada 332 desa gelap gulita.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News