Sutiyoso Diganti, Pejabat BIN Ini Pilih Berhenti

Sutiyoso Diganti, Pejabat BIN Ini Pilih Berhenti
Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN, Dradjad H Wibowo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah mengusulkan nama Komjen Budi Gunawan sebagai calon kepala  Badan Intelijen Negara (KaBIN) ke DPR. BG -sapaan Budi- yang kini Wakapolri bahkan akan segera menjalani fit and proper test untuk menjadi pengganti Sutiyoso di pucuk pimpinan BIN.

Namun, perubahan sepertinya tak hanya ada di posisi KaBIN. Sebab, Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN, Dradjad H Wibowo juga sudah ancang-ancang untuk mengundurkan diri dari posisi elite di lembaga telik sandi itu.

“Insya Allah nanti setelah Mas Budi dilantik sebagai KaBIN, saya langsung mengundurkan diri dari DISK BIN. Ini bukan karena saya tidak menerima kepemimpinan Mas Budi,” ujar Dradjad melalui layana pesan singkatnya.

Mantan wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, langkahnya untuk mundur dari posisi DISK BIN bukan karena menolak BG sebagai pengganti Sutiyoso. Dradjad menegaskan, keputusannya mundur karena sebagai penghargaan atas persahatannya dengan Sutiyoso.

“Mas Budi sangat kompeten untuk memimpin BIN. Tapi ini lebih sebagai wujud persahabatan saya dengan Bang Yos (sapaan akrab Sutiyoso, red),” ujar Djadrad.

Anggota Komisi XI DPR peride 2004-2009 itu menegaskan, dirinya dalam posisi apa pun selalu menempatkan persahabatan di atas jabatan dan kekuasaan. “Politik dan jabatan datang dan pergi. Sahabat sejati akan selalu bersama kita hingga akhir hayat nanti,” tegasnya.

Dradjad juga mengatakan, langkah Presiden Jokowi mengganti Sutiyoso juga bukan karena mantan Wadanjen Kopassus itu gagal memimpin BIN. Bahkan, kata Dradjad, ada sederet prestasi Sutiyoso setelah menjadi KaBIN menggantikan Marciano Norman.

Beberapa kiprah Sutiyoso yang mendapat apresiasi antara lain keberhasilannya membujuk tokoh combatant Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Din Minimi. Selain itu, kata Dradjad, Bang Yos juga berhasil membujuk beberapa combatant Organisasi Papua Merdeka (OPM) agar kembali ke masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News