Sutopo Inspirator Terbaik 2018 Bagi Pasien Kanker Paru-Paru

Sutopo Inspirator Terbaik 2018 Bagi Pasien Kanker Paru-Paru
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mendapat penghargaan dari Persatuan Dokter Paru Indonesia. Foto: Humas BNPB

Kanker paru dapat dideteksi dini dengan memahami gejala yang timbul. Namun, umumnya pada tahap awal kanker paru tidak menyebabkan gejala. Gejala baru muncul saat kanker sudah memasuki tahap tertentu.

Gejala itu meliputi batuk yang berkelanjutan dan semakin parah bahkan berdarah, sesak napas, nyeri di dada, hingga kelelahan tanpa sebab.

Muncul pula pembengkakan pada muka atau leher, sakit kepala, dan sakit pada tulang. Gejala lain yang juga muncul adalah berat badan menurun, kehilangan nafsu makan, suara serak, sulit menelan, dan perubahan bentuk ujung jari yang menjadi cembung.

Risiko terkena kanker paru lebih tinggi pada orang yang memiliki faktor risiko. Faktor risiko itu di antaranya faktor usia yakni di atas 50 tahun, genetik atau memiliki riwayat kanker paru di keluarga, terpapar karsinogen, dan gaya hidup tidak sehat seperti merokok.

Sekitar 85-95 persen penyebab kanker paru berhubungan dengan kebiasaan merokok.

Sutopo menyatakan tidak merokok, pola makan sehat banyak mengkonsumsi sayur dan buah, rajin berolahraga. Tidak ada keturunan langsung yang menderita kanker. Namun mengapa terkena kanker paru stadium 4B?

Sebagian besar pasien yang divonis kanker, apalagi sudah masuk stadium 4, yang sulit disembuhkan sesuai  statistik medis tentu akan syok.

Apalagi jika dokter mengatakan usia tinggal beberapa bulan atau tahun. Tentu akan sakit secara fisik dan psikis. "Meski urusan hidup mati itu hak Allah," ungkap Sutopo. 

Kanker paru-paru masuk dalam golongan kanker paling mematikan lantaran sebagian besar terdiagnosis pada stadium lanjut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News