Sutradara Wiro Sableng Prihatin Masih Ada Pelanggaran HAKI

Sutradara Wiro Sableng Prihatin Masih Ada Pelanggaran HAKI
(ki-ka) Viky Sianipar, fotografer senior Aryono Huboyo Djati, dan sutradara Wiro Sableng, Angga Dwimas Sasongko saat di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Sutradara Wiro Sableng, Angga Dwimas Sasongko memberikan simpatinya atas dugaan pelanggaran hak cipta yang dialami fotografer senior Aryono Huboyo Djati.

Sebelumnya, Aryono Huboyo Djati melaporkan sembilan media siber karena memuat sebuah potret almarhum Tino Saroengalo dalam pemberitaan tanpa izin.

“Menurut pandangan saya sebagai sesama kreator, harus ada kasus (gugatan) seperti ini. Ada sebuah benchmark. Di kasus ini bisa dilihat berapa valuasi sebuah foto,” kata Angga Diwmas Sasongko.

Dia melihat, hak cipta tak hanya melindungi karya yang dibuatnya. Namun juga melindungi nilai ekonomi yang ada di dalamnya serta pengembangan dari karya tersebut yang juga menguntungkan pihak lain.

Tak beda dengan Viky Sianipar. Sebagai musisi, dia melihat pelanggaran terhadap HAKI di dunia musik tanah air sudah sangat parah. Banyak hasil karya musisi dipakai sebagaibackground sound acara televisi atau infotainment tanpa izin.

"Pelanggaran itu sudah berjamaah, jadi keliatannya halal-halal saja. Kalau saja sistem pengaduan itu simpel, maka kreator atau musisi akan banyak yang melaporkan. Tapi kalau ribet, mereka lebih baik berkarya saja,” papar Viky.

Sementara itu, kuasa hukum Aryono, Paulus Irawan mengatakan, langkah mediasi yang diinisiasi Dewan Pers menentukan apakah kesembilan media siber itu melanggar kode etik jurnalistik.

"Untuk soal gugatan hak ekonomi, Dewan Pers menyarankan untuk diselesaikan di luar,” ujar kuasa hukum Aryono, Paulus Irawan dalam siaran tertulisnya, Minggu (29/9).

Sutradara Wiro Sableng, Angga Dwimas Sasongko memberikan simpatinya atas dugaan pelanggaran hak cipta yang dialami fotografer senior Aryono Huboyo Djati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News