Suu Kyi Memang Bukan Mandela, Lebih Peduli Biskuit ketimbang Nyawa Rohingya

Suu Kyi Memang Bukan Mandela, Lebih Peduli Biskuit ketimbang Nyawa Rohingya
Aung San Suu Kyi berpidato dalam acara penganugerahan Nobel Perdamaian 2012 di Oslo, Norwegia. Foto: Youtube

Begitu panjang jejak kekerasan kepada Rohingya, etnis muslim yang turut memperjuangkan kemerdekaan Myanmar, sebuah negara yang sebagian besar penduduknya memeluk Buddha itu. Tak heran kalau PBB menyebut kaum tanpa kewarganegaraan tersebut sebagai kalangan minoritas yang paling sering jadi korban persekusi.

Dan, apa yang dilakukan Daw Suu, si mantan aktivis prodemokrasi itu, di hadapan kekerasan tiada henti tersebut? Diam. Kalaupun bersuara, yang dia persoalkan justru biskuit dari World Food Programme untuk mereka yang terdampak tragedi kemanusiaan tersebut.

”Staf-staf INGO (international non-governmental organization atau organisasi non-pemerintah internasional) membantu teroris yang bersembunyi di Desa Taungbazar, Rakhine. Biskuit World Food Programme (WFP) kami temukan di sana,” tulisnya di akun Facebook State Counsellor Office of Information Committee itu.

Yang terjadi kemudian, pemerintah Myanmar menghentikan distribusi biskuit berenergi dari WFP. Akibatnya, sekitar 800.000 balita kurang gizi yang selama ini menjadi sasaran utama biskuit tersebut terpaksa mengonsumsi makanan seadanya.

Bukan hanya itu, sejak akhir pekan ini, seluruh bantuan makanan untuk korban aksi sektarian di Rakhine juga distop. Total 250.000 orang terancam kelaparan.

Padahal, masih terngiang benar kata-kata indah perempuan 72 tahun itu di penganugerahan Nobel 2012. ”Di mana ada penderitaan yang diabaikan, di sana akan tumbuh bibit-bibit konflik. Sebab, penderitaan selalu melahirkan amarah, kebencian, dan kehancuran.”

Masih terngiang pula lirik menyentuh U2 dalam Walk On yang ditujukan kepada Suu Kyi semasa masih menjadi tahanan rumah junta militer. Ketika keinginan Suu Kyi menjadikan Myanmar sebagai rumah terus-menerus ditampik pihak penguasa.

Home, hard to know what it is if you’ve never had one//Home, I can’t say where it is but I know I’m going home.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News