Swedia Menerapkan Herd Immunity dalam Menangani COVID-19, Apakah Berhasil?

Namun sejumlah penelitian menunjukkan bahwa hal itu belum terwujud hingga pertengahan Agustus ini.
Kabar warga Indonesia di Victoria

Ada banyak warga Indonesia yang tinggal di kawasan 'hostpot' penularan virus corona di Australia.
Sebuah makalah yang diterbitkan oleh Journal of Royal Society of Medicine menyebutkan hanya sekitar 15-20 persen populasi ibukota Swedia itu telah memiliki antibodi COVID-19 dalam tubuh mereka.
Penulis makalah, yakni Profesor David Goldsmith menilai pendekatan Swedia ini sangat naif.
"Mereka memiliki tingkat kematian yang 10 kali lipat dari satu juta penduduk dibanding negara-negara sekitarnya," katanya.
Dia menjelaskan, tidak banyak ditemukan antibodi pada orang tanpa gejala, yang berarti mereka cenderung tidak kebal terhadap COVID-19.
"Mereka harus pikirkan kembali apakah cara ini benar-benar tepat?" ujar Prof. Goldsmith.
"Terutama karena belum terjadi ada kekebalan massal, yang menurut saya, tidak akan pernah terjadi," jelasnya.
Swedia, negara berpenduduk sekitar 10 juta jiwa ini sangat longgar dalam menanggapi virus corona dan tidak menerapkan pembatasan sosial, seperti 'lockdown' yang dilakukan di negara-negara tetangganya
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya