Swedia Menerapkan Herd Immunity dalam Menangani COVID-19, Apakah Berhasil?

Swedia Menerapkan Herd Immunity dalam Menangani COVID-19, Apakah Berhasil?
Penelitian terbaru mendukung kebijakan yang sudah dilakukan bagi pengecekan suhu tubuh dengan demam sebagai gejala pertama COVID-19. (Reuters)
Swedia Menerapkan Herd Immunity dalam Menangani COVID-19, Apakah Berhasil? Photo: Warga menikmati sinar matahari musim panas di Stockholm beberapa waktu lalu. (Reuters: Stina Stjernkvist)

 

Ia mengakui di kalangan komunitas ilmiah masih terjadi perdebatan mengenai strategi yang diterapkan Swedia ini.

Dia sendiri berpendapat, tes COVID-19 yang hanya memprioritaskan orang sakit serta tak adanya pemeriksaan menyeluruh terhadap tenaga kesehatan, merupakan kekeliruan.

"Kami berpendapat bila WHO menyarankan 'tes, tes, dan tes', seharus kita mematuhi hal itu," tambahnya.

Mengandalkan akal sehat

Sejak awal Pemerintah Swedia bersikeras jika pendekatan longgar yang mereka terapkan mencerminkan sifat pandemi dan menunggu tersedianya vaksin.

Mereka menyebut pandemi ini sebagai maraton, bukan lari cepat.

Perdana Menteri Swedia, Stefan Löfven mengatakan pihaknya mengandalkan "Folkvett", atau akal sehat masyarakat, untuk memastikan sistem kesehatan tidak kewalahan.

Diperkirakan tanpa adanya pembatasan ketat, maka 40 persen populasi Kota Stockholm akan mencapai kekebalan kawanan pada Mei lalu.

Swedia, negara berpenduduk sekitar 10 juta jiwa ini sangat longgar dalam menanggapi virus corona dan tidak menerapkan pembatasan sosial, seperti 'lockdown' yang dilakukan di negara-negara tetangganya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News