Sweeping di Perbatasan RI-PNG, Banyak Pendatang Ilegal
jpnn.com, JAYAPURA - Aparat Gabungan di perbatasan RI-PNG melakukan sweeping terhadap pelintas batas ilegal di Pertigaan Logpond Kampung Mosso Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/2).
Operasi ini berlangsung sejak pukul 09.00 s/d 15.30 WIT yang dipimpin langsung Kafungsional Umum Tempat Pelayanan Imigrasi Skouw Zadrak Kalakmabin didampingi Kapolsubsektor Skouw Iptu Kasrun, SH dan petugas karantina Wilson Awom.
Kapolsubsektor Skouw Iptu Kasrun ketika dikonfirmasi sweeping tersebut dilaksanakan guna mengantisipasi pelintas batas ilegal yang masuk ke wilayah Republik Indonesia maupun PNG.
Hasil sweeping, kata Kasrun, ditemukan banyak warga PNG yang masuk ke wilayah RI tanpa dokumen resmi.
"Hasil pemeriksaan pelintas batas ilegal tersebut sudah tinggal beberapa hari di Kota Jayapura maupun Kabupaten Keerom dengan alasan mengunjungi keluarga," jelasnya.
Dirinya pun menerangkan pelintas batas ilegal yang ditemukan langsung di data pihak Imigrasi dan dilakukan peneguran secara lisan.
Selain menemukan warga pelintas batas ilegal, aparat kepolisian pun mendapatkan satu unit motor yang diduga hasil curian.
"Kami amankan motor Jupiter tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan yang digunakan oleh warga PNG saat melintas di pertigaan Logpond Kampung Mosso Distrik Muaratami. (mcr30/JPNN)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
kurangnya pengawasan di wilayah perbatasan RI-PNG, membuat banyak pelintas batas ilegal leluasa masuk di Indonesia tanpa melengkapi dokumen resmi
Redaktur : Adil
Reporter : Ridwan Sangaji
- Akademisi Minta Prabowo Membentuk Kementerian Urusan Papua
- Bagi Jenderal Maruli, Pengubahan KKB ke OPM Berdampak Seperti Ini
- Animo Pendaftar Casis Bintara Polri di Polda Papua Tinggi, Begini Penjelasan Kombes Sugandi
- Profil Paulus Waterpauw, Tokoh Besar yang Masuk Bursa Calon Gubernur Papua
- Mantan Kaba Intelkam Polri Paulus Waterpauw Masuk Bursa Pilgub Papua
- 5 Berita Terpopuler: PPPK Tak Perlu Khawatir, Wakil Rakyat Punya Solusi soal Penempatan Guru, Pertama dalam Sejarah