Syaikhul Islam: Pengembangan Energi Surya Harus Jadi Prioritas di Indonesia

Syaikhul Islam: Pengembangan Energi Surya Harus Jadi Prioritas di Indonesia
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKB Syaikhul Islam saat Webinar bertema ”Mendorong Pesantren Hijau dengan Potensi Energi Surya” yang digelar Radesa Institute bekerja sama dengan Program Konservatif-WFD Indonesia dan Sun Energy, Kamis (28/1/2021). Foto: FPKB DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKB Syaikhul Islam mendorong pengembangan dan penggunaan energi surya di Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar dan berlimpah.

“Penggunaan energi surya menurut saya yang paling visible diterapkan di Indonesia karena ketersediaan sumber energi surya yang berlimpah. Selain itu, energi surya adalah energi yang ramah lingkungan dan paling aman bila dibandingkan dengan energi nuklir,” ujar Syaikhul Islam saat Webinar dengan tema ”Mendorong Pesantren Hijau dengan Potensi Energi Surya” yang digelar Radesa Institute bekerja sama dengan Program Konservatif-WFD Indonesia dan Sun Energy, Kamis (28/1/2021).

Menurut Syaikhul Islam, saat ini di DPR sedang melakukan pembahasan RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan.

”Setelah saya mengunjungi banyak negara, antara lain Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain, pengembangan energi surya paling baik. Di samping aman, ramah teknologi, juga sederhana,” katanya.

Sementara itu, Chairman of Indonesia Solar Energy Association (AESI) Andika Prastawa mengatakan, seharusnya pada 2025, target energi terbarukan mencapai 23%. Sampai saat ini, pemerintah Indonesia masih sangat tertinggal dari target yang dicanangkan. Padahal Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat berlimpah.

“Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi dapat menjadi aktor penting untuk inisiatif untuk menanggulangi masalah perubahan iklim,” katanya.

Andika mengatakan, Program Pesantren Hijau menjadi salah satu jalan untuk mendekatkan isu energi terbarukan dengan masyarakat melalui institusi Pendidikan  pesantren. Hal ini menjadi usaha yang sangat baik dan perlu didukung dalam strategi komunikasi, serta implementasinya.

Selain NU, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga independen yang mewadahi para ulama, pemimpin, dan cendekiawan Islam untuk membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam di Indonesia, juga tidak ketinggalan dalam melakukan usaha penanggulangan perubahan iklim. ”Salah satunya melalui program Eco Masjid.

Syaikhul Islam mendorong pengembangan dan penggunaan energi surya di Indonesia karena memiliki potensi yang sangat besar dan berlimpah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News