Syarief Hasan Minta Kemenhan Tolak Pembelian Jet Tempur Bekas Rp 12 Triliun dari Qatar
“Presiden Jokowi dalam rapat terbatas kebijakan pengadaan alutsista pada 22 November 2019 telah wanti-wanti jangan sampai pengadaan alutsista dengan teknologi yang sudah usang, sudah ketinggalan zaman, dan tidak sesuai dengan corak peperangan masa depan," ujarnya mengingatkan kembali.
Politikus senotor Partai Demokrat itu juga mengungkapkan fakta mengejutkan terkait pesawat tempur bekas dari Qatar tersebut.
Syarief Hasan mengungkapkan pada 2009 silam sebenarnya Pemerintah Qatar sudah berencana menghibahkan kepada Pemerintah Indonesia.
Namun waktu itu pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam hal ini Kemenhan menolak, karena biaya perawatannya yang mahal.
"Inilah yang mengherankan, Kementerian Pertahanan justru sekarang melakukan pembelian,” ungkapnya.
Syarief Hasan yang merupakan anggota komisi yang membidangi pertahanan di DPR ini berpandangan, infrastruktur pertahanan berbiaya sangat tinggi.
Karena itu, rencana pengadaan dan pembelian harus dipertimbangkan dengan sangat matang.
Pasalnya, jangan sampai pemerintah sudah keluar dana yang sangat banyak, namun ternyata alutsista itu masih kalah dan tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta Kemenhan menolak pembelian jet tempur bekas jenis Mirage 2000-5 senilai Rp 12 triliun dari Qatar, simak alasannya
- Sosialisasi Empat Pilar MPR di Banjarbaru, Habib Aboe: Stunting Harus Dilawan
- Tindak Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat, Wakil Ketua MPR Merespons Tegas!
- Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Basarah PDIP: Sudah Tepat
- Siti Fauziah Ajak Para Mahasiswa Terapkan Nilai-Nilai dan Pertahankan Jati Diri Bangsa
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Bamsoet Dukung Prabowo Merangkul Semua Unsur yang Bisa Diajak Berkawan