Syarief Hasan Minta Kemenhan Tolak Pembelian Jet Tempur Bekas Rp 12 Triliun dari Qatar

Syarief Hasan Minta Kemenhan Tolak Pembelian Jet Tempur Bekas Rp 12 Triliun dari Qatar
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta Kemenhan menolak pembelian pesawat tempur bekas jenis Mirage 2000-5 senilai Rp 12 triliun dari Qatar. Foto: Ricardo/JPNN.com

“Presiden Jokowi dalam rapat terbatas kebijakan pengadaan alutsista pada 22 November 2019 telah wanti-wanti jangan sampai pengadaan alutsista dengan teknologi yang sudah usang, sudah ketinggalan zaman, dan tidak sesuai dengan corak peperangan masa depan," ujarnya mengingatkan kembali.

Politikus senotor Partai Demokrat itu juga mengungkapkan fakta mengejutkan terkait pesawat tempur bekas dari Qatar tersebut.

Syarief Hasan mengungkapkan pada 2009 silam sebenarnya Pemerintah Qatar sudah berencana menghibahkan kepada Pemerintah Indonesia.

Namun waktu itu pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam hal ini Kemenhan menolak, karena biaya perawatannya yang mahal.

"Inilah yang mengherankan, Kementerian Pertahanan justru sekarang melakukan pembelian,” ungkapnya.

Syarief Hasan yang merupakan anggota komisi yang membidangi pertahanan di DPR ini berpandangan, infrastruktur pertahanan berbiaya sangat tinggi.

Karena itu, rencana pengadaan dan pembelian harus dipertimbangkan dengan sangat matang. 

Pasalnya, jangan sampai pemerintah sudah keluar dana yang sangat banyak, namun ternyata alutsista itu masih kalah dan tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga.

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta Kemenhan menolak pembelian jet tempur bekas jenis Mirage 2000-5 senilai Rp 12 triliun dari Qatar, simak alasannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News