Syarief Hasan: Pondok Pesantren Potret Kebinekaan Indonesia

Syarief Hasan: Pondok Pesantren Potret Kebinekaan Indonesia
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan di Ponpes Roudhotul Muta'allimin, Cianjur. Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, CIANJUR - Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan mengungkapkan bahwa kehidupan di pondok pesantren sangat luar biasa untuk diamati. Selain menjadi pusat ilmu agama, ponpes juga sangat berbaur dan mewarnai masyarakat sekitar.

Padahal, kata politikus yang dikenal dengan nama Syarief Hasan ini, para santri dan santriwati yang menempuh pendidikan di ponpes berasal dari beragam latar belakang suku serta status sosial.

 

"Dan hal tersebut menjadi sesuatu yang lumrah serta biasa saja bagi mereka.  Inilah yang saya sebut bahwa ponpes adalah potret nyata kebinekaan Indonesia. Jika ingin melihat bagaimana rakyat Indonesia melaksanakan kebinekaan, lihatlah ponpes," kata Syarief.

Pernyataan itu disampaikannya dalam acara Temu Tokoh Nasional bersama Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan di Ponpes Roudhotul Muta'allimin, Sukanagalih, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (20/10).

Hadir di acara yang menerapkan protokol kesehatan ketat itu Pimpinan Ponpes H. Dadang Abdul Aziz, Ketua Yayasan Hj. Tati Sholihah, tokoh masyarakat, tokoh agama sekitar dan para santri serta santriwati.

Pimpinan MPR dari Partai Demokrat ini menjabarkan bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa yang tertulis pada lambang negara Garuda Pancasila. Maknanya berbeda-beda tetap satu jua. Artinya, kata Syarief, meski beragam, bangsa Indonesia bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Syarief Hasan bahkan langsung membuka dialog dengan para santri dengan mengajukan pertanyaan. Dia menantang mereka Empat Pilar MPR secara urut. Tantangan itu pun dijawab santriwati bernama Siti Khodijah.

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyosialisasikan Empat Pilar MPR di Ponpes Roudhotul Muta'allimin Cianjur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News