Syngenta Gelar Pelatihan Peningkatan Produksi Tanaman & Digitalisasi Pertanian untuk 11.500 Petani

Syngenta Gelar Pelatihan Peningkatan Produksi Tanaman & Digitalisasi Pertanian untuk 11.500 Petani
Salah satu kegiatan Syngenta Indonesia dalam mengedukasi petani di daerah. Foto: dokumen Syngenta

Kemudian, ada jalan sehat bersama 750 petani sayuran di Malang, Jawa Timur dengan mengedukasi teknologi Miravis Duo yang dapat mengendalikan penyakit alternaria, embun tepung, serta penyakit lainnya dengan perlindungan kuat dan tahan lama.

"Hama wereng merupakan salah satu penyebab tanaman padi kehilangan hasil hingga gagal panen, dengan teknologi Vestoria, petani mendapatkan perlindungan yang efektif memberikan dampak knock-down pada hama sasaran," ujarnya.

Pada kegiatan tersebut, Syngenta Indonesia memperkenalkan literasi digitalisasi pertanian yang diharapkan dapat mengedukasi petani secara daring serta dapat diakses di mana saja dan kapan pun.

Salah satu platform digital yang diperkenalkan adalah CropWise dan media sosial Facebook Syngenta Rumah Tani Indonesia. CropWise memiliki fitur unggulan yang mencakup prediksi cuaca, kalender semprot, lokasi kios pertanian terdekat, diagnosa hama dan penyakit, serta rekomendasi teknologi pengendalian hama dan penyakit.

Sementara Facebook Syngenta Rumah Tani Indonesia memberikan wadah forum bagi petani Indonesia dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk meningkatkan upaya usaha tani mereka.

Brand Activation Manager Syngenta Indonesia Ade Supyan mengatakan komitmen perusahaannya untuk menjadi mitra terpercaya petani Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan mereka melalui inovasi teknologi pertanian, edukasi, serta asistensi di lapangan.

"Kami ke depan akan melanjutkan kegiatan-kegiatan aktivasi di lapangan seperti ini agar lebih banyak menjangkau petani agar mendapatkan solusi terbaik untuk meningkatkan usaha taninya," kata Ade.(fat/jpnn)

Syngenta Indonesia menggelar Gebyar Kemerdekaan berupa pelatihan peningkatan produksi tanaman dan digitalisasi pertanian bersama 11.500 petani.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News