Tahir Foundation Tingkatkan Keterampilan 5000 Calon TKI

Tahir Foundation Tingkatkan Keterampilan 5000 Calon TKI
Menaker M. Hanif Dhakiri dan pendiri Tahir Foundation, Dato’ Sri Tahir Foto: Ist

Menteri Hanif menambahkan, isu pekerja migran jangan dilihat dari sisi risiko semata, tapi juga sisi potensi.

Potensi harus ditingkatkan, risiko harus diminimalkan. “Peningkatan keterampilan calon pekerja migran adalah bagian dari cara meningkatkan potensi dan meminimalisasi risiko. Dengan memiliki kompetensi, risiko dapat ditekan,” tegasnya.

Menurutnya, angkatan kerja Indonesia didominasi oleh lulusan SD-SMP. Rendahnya kompetensi pekerja menyumbang terhadap persoalan kemiskinan.

"Kenapa orang miskin? Karena penghasilannya rendah. Kenapa pengahasilannya rendah karena pekerjaannya tidak berkualitas.
Kenapa pekerjaannya tidak berkualitas karena kompetensinya rendah. Kenapa kompetensinya rendah, karena sekolahnya rendah. Kenapa sekolahnya rendah karena miskin. Masalah ini juga dialami para pekerja migran," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, pengusaha yang juga filantropi Dato’ Sri Tahir mengatakan, nota kesepahaman ini didasari banyaknya pemberitaan negatif yang menimpa pekerja migran Indonesia di luar negeri.

Dia mengaku sedih mendengar pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga yang gajinya tidak dibayar, disiksa mengalami pelecehan dan sebagainya.

“Sebagai warga negara Indonesia, saya sedih mendengarnya. Pelatihan ini dimaksudkan agar tidak ada lagi pekerja migran Indonesia di sector informal seperti asisten rumah tangga. Saya berharap, lima tahun lagi, taka da lagi pekerja migran Indonesia sebagai pembantu rumah tangga. Mereka harus punya status dan income yang lebih baik,“ katanya.

Kepedulian Dato’ Tahir kepada nasib pekerja mirgan Indonesia bukan kali ini saja.

Pemerintah ingin potensi dan kualitas pekerja migran Indonesia harus ditingkatkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News