Tahu dan Tempe Mulai Langka

Soekemih menceritakan, mogok massal ini merupakan hasil rapat koordinasi dan evaluasi harga kedelai yang dilakukan Gakoptindo di kantor Bulog Jakarta. Hasil pertemuan itu mengeluarkan surat edaran yang menginstruksikan para pedagang tahu-tempe se-Indonesia untuk mogok berjualan dan perajin menghentikan produksinya.
’’Tentunya, kita di Bandarlampung juga harus mengikuti surat edaran yang sudah dibagikan itu agar harga tahu dan tempe bisa dinaikkan,” ungkapnya.
Selain akan mogok produksi, perajin tahu-tempe juga mendesak dikembalikannya peran Bulog soal penyaluran dan pengamanan harga kedelai sesuai Perpres No. 32/2013. Tuntutan lain yang akan disampaikan Gakoptindo adalah segera realisasikan swasembada kedelai dengan menyerap sebanyak-banyaknya kedelai dari petani lokal. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat 2, cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Maka pemerintah wajib melaksanakan tata niaga kedelai dengan benar dan konsekuen. (hyt/p4/c1/whk)
BANDARLAMPUNG – Kendati perajin tahu-tempe baru melakukan mogok produksi selama tiga hari pada pekan depan, keberadaan makanan kegemaran masyarakat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bandara SMB II Ingatkan Jemaah Calon Haji Tidak Membawa Benda Tajam
- 363 Calon Haji dari OKU Timur Terbang ke Tanah Suci
- Ratusan Rutilahu di Bandung Bakal Direnovasi, Pemprov Jabar Tanggung Biaya Kontrakan
- Wali Kota Pekanbaru Temui Menteri PU di Padang, Ini yang Dibahas
- Hati-Hati! Aksi Sandera Aparat di Jateng Bisa Kena Pidana
- Gubernur Herman Deru Harap Atlet Sumsel Dulang Prestasi di 2 Event Nasional Ini