Tahun Politik, PGRI Minta Kada tidak Manfaatkan Guru

Tahun Politik, PGRI Minta Kada tidak Manfaatkan Guru
Berkaitan dengan Peringatan Hari Guru Nasional, sejumlah guru berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Jumat (24/11). Foto: Humas PGRI for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mengimbau para kepala daerah untuk tidak memanfaatkan guru-guru demi kepentingan politiknya.

Demikian juga kepada seluruh guru yang menjadi anggota PGRI untuk tetap independen dan tidak bergabung dengan parpol mana pun.
Mengingat tahun depan, ada 171 daerah yang akan melaksanakan Pilkada.

Sudah rahasia umum, PNS termasuk guru sering menjadi alat politik incumbent.

Mereka sangat mudah diseret ke mana-mana karena berada di bawah incumbent.

Bahkan banyak di antaranya terpaksa ikut-ikutan karena takut dimutasi atau di-nonjob-kan.

"Kami sudah menyampaikan kepada seluruh anggota PGRI, bahwa organisasi ini adalah kekuatan moral intelelektual. Basisnya profesiobalisme guru dan bukan politik," ujar Unifah usai Nyekar di TMP Kalibata untuk memperingati Hari Pahlawan dan HUT PGRI ke-72 di Jakarta, Jumat (24/12).

Independensi PGRI, lanjutnya, ditunjukkan dengan sikap pengurus pusat hingga daerah yang tetap independen dan bebas dari pengaruh politik.

Selain itu PGRI juga berkomunikasi dengan kepala daerah, jangan sampai guru yang tidak tahu apa-apa jadi korban.

Jangan sampai guru jadi korban saat pilkada serentak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News