Tahun yang Mengerikan

Tahun yang Mengerikan
Untuk pertama kalinya sejak invasi dimulai Februari lalu, warga Ukraina harus bertahan hidup dari gempuran tentara Rusia dan kerasnya musim dingin sekaligus. Foto: Dimitar DILKOFF / AFP

Pada tahun itu pula Mauritania -salah satu negara anggota Persemakmuran Inggris yang terletak di Afrika Timur- menyatakan merdeka. Mauritania mencopot gelar Elizabeth sebagai kepala negara, lalu menggantikannya dengan seorang presiden.

Dalam sejarah Islam juga dikenal adanya 'amul huzni' atau tahun kesedihan. Pada 619, Nabi Muhammad mengalami kesedihan mendalam karena wafatnya orang-orang yang dicintainya, yaitu Siti Khadijah dan Abu Thalib.

Siti Khadijah yang menjadi istri Nabi Muhammad selama 25 tahun memberinya beberapa anak perempuan. Dengan harta dan pengaruhnya, Khadijah menjadi penyokong utama perjuangan maupun dakwah Rasulullah.

Siti Khadijah menjadi perempuan pertama yang beriman kepada Rasulullah setelah Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira. Khadijah mendapat julukan sebagai 'Ummul Mukminin' atau ibu segenap orang-orang yang beriman.

Kepergian Siti Khadijah benar-menar memukul Nabi Muhammad. Tidak berselang lama, Abu Thalib juga wafat.

Paman Nabi itu merupakan pelindung yang memberi proteksi terhadap Muhammad dari persekusi kaum kafir Quraisy. Sebagai kepala Bani Hasyim, Abu Thalib sangat disegani oleh semua kabilah di Makkah.

Perlindungan Abu Thalib membuat Nabi Muhammad dalam posisi tidak diganggu oleh kaum kafir Quraisy. Oleh karena itu, kepergian Abu Thalib membawa kesedihan yang mendalam bagi Nabi Muhammad.

Tahun itu dikenang sebagai tahun kesedihan. Namun, Allah kemudian memberi hiburan kepada Nabi Muhammad dengan mengundangnya untuk bertemu di Sidratulmuntaha.

Bahasa Latin memiliki ungkapan untuk menggambarkan tahun yang penuh peristiwa suram atau bahkan peristiwa mengerikan: annus horribilis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News