Tak Ada Black Box, Insiden Tucano masih Misteri

Tak Ada Black Box, Insiden Tucano masih Misteri
Super Tucano. Foto: dok. JPNN.com

JAKARTA-- Insiden jatuhnya pesawat Super Tucano TT 3108 milik TNI-AU di permukiman padat penduduk membuat masyarakat menuntut penjelasan dari pihak TNI. Sayangnya, TNI mengaku belum bisa memberikan jawaban pasti karena masih dalam proses investigasi. 

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Tatang Sulaiman mengatakan, saat ini penyelidikan kecelakaan di Malang ditangani secara internal oleh TNI-AU. Menurutnya, tim investigator TNI-AU mulai bergerak di Malang untuk memeriksa detail informasi pesawat dan kru yang terlibat 

"Saat ini, puing-puing pesawat diamankan sementara di Landasan Udara Abdul Rachman Saleh," ujarnya saat dijumpai di sela-sela kunjungan ke PT Dirgantara Indonesia (DI) Bandung kemarin (11/2).

Berapa lama penyelidikan berlangsung? Tatang menyebutkan, bisa saja prosesnya memakan waktu berbulan-bulan. Sebab, banyak aspek yang harus ditelaah secara berulang-ulang.

"Penyelidikan pesawat komersial saja bisa sampai satu tahun," tambahnya.

Penjelasan lebih detail disampaikan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI-AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto. Menurut Dwi, penyelidikan atas penyebab jatuhnya Super Tucano Rabu pagi lalu membutuhkan waktu karena pesawat tempur tidak memiliki alat perekam data yang bisa dirujuk seperti black box di pesawat komersial.

 "Kami mengikuti standar yang disebut 5 M. Jadi, kami akan selidiki faktor manusianya, mesinnya, misinya, medianya, dan terakhir manajemennya," jelas Dwi saat dihubungi.

Tim investigasi TNI-AU akan meneliti track record dari lima item tersebut. Proses itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Namun, penjelasan Dwi tersebut berbeda dengan temuan di lokasi jatuhnya pesawat di Jalan LA Sucipto, Blimbing, Malang, kemarin. Jawa Pos Radar Malangyang terus memantau jalannya evakuasi menjumpai adanya temuan alat perekam data aktivitas awak pesawat atau FDR. Alat yang biasa dikenal dengan black box itu ditemukan kemarin pukul 09.15. 

Saat ditemukan, black box itu menancap di dalam tanah hingga sedalam sekitar 3 meter. Data yang berisi rekaman terakhir pilot tersebut kemudian dibawa ke Lanud Abd. Saleh. 

"Benar FDR sudah di lanud sekarang. Isinya masih akan kami pelajari. Hasilnya nanti menunggu," jelas Kapentak Abd. Saleh Mayor Sus Hamdi Londong. ((bil/far/JPG/c6/kim/flo/jpnn).

 

 


JAKARTA-- Insiden jatuhnya pesawat Super Tucano TT 3108 milik TNI-AU di permukiman padat penduduk membuat masyarakat menuntut penjelasan dari pihak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News