Tak Ada Lagi Larangan, Menhub Justru Dorong Mudik Lebih Awal

Tak Ada Lagi Larangan, Menhub Justru Dorong Mudik Lebih Awal
Menhub Budi Karya Sumadi mengimbau para pemudik segera melakukan perjalanan, jangan menunggu sampai hari-hari terkahir Ramadan. Foto: Menhub Budi Karya

jpnn.com, JAKARTA - Berbeda dengan dua tahun terakhir, di mana aktivitas mudik lebaran berusaha ditekan seminimal mungkin, kali ini Menhub Budi Karya Sumadi justru mendorong masyarakat agar melakukan perjalanan ke kampung halaman lebih awal.

Imbauan tersebut diharapkan dapat mencegah penumpukan kendaraan pada hari-hari terakhir Ramadan.

"Kami mengajak warga untuk mudik lebih awal, mulai tanggal 23 (April)," ujar Budi saat ditemui di sela-sela peluncuran Visi Berkelanjutan 50/30 Blue Bird di Jakarta, Rabu malam.

Menhub menyampaikan, pihaknya bersama dengan Kakorlantas Polri dan juga Kementerian PUPR melakukan persiapan yang sangat detil untuk mudik lebaran kali ini.

"Bayangkan mudik kali ini naik 40 persen dibandingkan 2019. Kalau 40 persen itu tinggi sekali. Presiden khawatir, kami disuruh simulasi," kata Menhub.

Simulasi tersebut dilakukan dengan berbagai rekayasa seperti aturan ganjil genap, one way, contra flow, dan truk berporos tiga tidak diperbolehkan melintas di jalan tol dan arteri.

"Dengan 40 persen kalau tingkat keberhasilan ganjil genap itu 30 persen sama dengan DKI, baru itu menjadi baik. Kalau tidak, itu fail. Tingkat kegagalan itu cukup tinggi," ujar Menhub.

Oleh karena itu, pihaknya memprediksi apabila tidak ada kesadaran masyarakat untuk tidak bersama-sama mudik 29 dan 30 April 2022, maka akan terjadi kemacetan.

Berbeda dengan dua lebaran sebelumnya, Menhub Budi Karya tahun ini justru mendorong pemudik berangkat secepatnya

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News