Tak Adil Bebaskan Corby dengan Alasan HAM
jpnn.com - JAKARTA - Warga negara Australia yang menjadi terpidana 20 tahun dalam kasus narkotika, Schapelle Leigh Corby dinilai tidak pantas mendapatkan pembebasan bersyarat dari pemerintah Indonesia dengan alasan hak asasi manusia (HAM). Pasalnya, justru Corby telah merusak hak asasi orang Indonesia untuk hidup sehat karena menyelundupkan narkoba.
Hal tersebut dikatakan pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, Akhiar Salmi dalam diskusi di press room DPR, Senayan Jakarta, Selasa (11/2). "Tidak adil menjustifikasi HAM terhadap bandar narkotika sekelas Corby yang jelas-jelas telah memporak-porandakan HAM untuk hidup sehat," kata Akhiar.
Menurutnya, level kejahatan dalam tindak pidana narkotika jauh lebih membayahakan dibanding tindak pidana korupsi atau teroris. Sebab, narkoba jelas mengancam kelangsungan sebuah bangsa.
"Narkotika ini paling runyam efeknya. Bisa menghancurkan generasi bangsa kita," tegas Akhiar Salmi.
Karenanya Akhiar menyarankan agar aturan tentang pembebasan bersyarat bagi terpidana narkoba ditiadakan melalui revisi RUU KUHP yang sedang dibahas DPR. "Saya berharap terhadap narapidana narkoba tidak perlu pembebasan bersyarat," harapnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Warga negara Australia yang menjadi terpidana 20 tahun dalam kasus narkotika, Schapelle Leigh Corby dinilai tidak pantas mendapatkan pembebasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kementan Komitmen Suskseskan UPPO-Biogas, Konservasi Air, hingga Modernisasi Pertanian
- Galangan Kapal Milik Panji Gumilang Disegel, Alvin Lim Merespons
- Setelah Menantang Rocky Gerung, Hotman Kini Diajak Tanding Tinju oleh Benny Wullur
- Komisi III: TPPU Panji Gumilang Prioritas, Harus Diusut Tuntas
- Pemerhati Kebijakan Publik: Perdagangan Karbon Tanpa Kontrol Melanggar Konstitusi
- Heboh Regulasi PPPK 2024 Melemahkan Posisi P1, Kekhususan Dihapus, Bisa Digeser Honorer