Tak Baik, Logistik Cepat Didistribusi
Senin, 02 Februari 2009 – 18:54 WIB

Tak Baik, Logistik Cepat Didistribusi
JAKARTA - Kalau berbagai kalangan mendesak agar logistik bisa cepat terdistribusi, lain halnya dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary. Katanya, tidak baik bila logistik pemilu terlalu cepat didistribusikan ke berbagai daerah. Tapi kali ini, tampaknya penjelasan Abdul Hafiz harus diterima karena didasarkan pada alasan yang cukup logis.
Disebutkan Hafiz, semakin lama logistik pemilu disimpan di daerah, maka potensi kerusakannya akan semakin besar. Terlebih saat ini musim hujan. Kalau penyimpanan logistik di daerah kurang baik, tidak dalam gudang yang layak, logistik pemilu semacam surat suara bisa rusak kena air.
Baca Juga:
"Jadi jangan terlalu dipaksakan untuk cepat didistribusikan. Ini untuk menghindari kerusakan," ujar Abdul Hafiz saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR di Senayan, Senin (2/2). Dia menyatakan hal tersebut menanggapi sejumlah anggota Komisi II yang meragukan kemampuan rekanan KPU untuk mendistribusikan logistik pemilu tepat waktu.
Dia membandingkan dengan pemilu 2004, dimana logistik pemilu baru sampai ke kabupaten/kota pada 3 hari menjelang hari pencoblosan. Bahkan, di sejumlah daerah lebih mepet lagi. Pada pemilu 2004, produksi logistik pemilu baru dilakukan Maret 2004. "Saya tahu karena saya mantan anggota KPUD," ulas Hafiz.
JAKARTA - Kalau berbagai kalangan mendesak agar logistik bisa cepat terdistribusi, lain halnya dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Fakta Baru Terungkap, Lokasi Tes PPPK Tahap Dua Langsung Didatangi Pak Ali
- Jumlah Honorer Database BKN Ikut PPPK Tahap 2 Banyak Banget, Ini Datanya
- Masih Banyak Formasi PPPK Tahap 2 untuk Honorer, Jaga Semangat ya
- Pelamar CPNS 2024 Penuhi Passing Grade, tetapi Tidak Lulus, Masih Punya Harapan
- AstraZeneca dan CISC Serukan Pentingnya Skrining Kanker Paru Lebih Awal
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Menebar Hewan Kurban Hingga ke Pelosok Negeri