Tak Betah Kerja, Bocah Disayat Mandau

Tak Betah Kerja, Bocah Disayat Mandau
Ilustrasi pembacokan. Foto: JPNN

Kemudian, tersangka menemui korban di Kendawangan. Bujuk rayu tersangka terhadap korban agar tetap bertahan tidak digubris.

Apen bersikukuh ingin pulang ke Kota Singkawang.

“Tersangka menjanjikan akan dibelikan handphone baru. Agar bisa bertahan berkerja, malam harinya tersangka membelikan handphone Xiaomi menggunakan uang pemilik toko tersebut dan diberikan kepada korban,” jelas Aldinan.

Dua minggu kemudian, HPL datang lagi ke toko tersebut dengan alasan ingin mengajak Apen jalan-jalan ke Ketapang.

Namun, Apen dibawa ke sebuah rumah ibadah (Pekong) di Kendawangan. Apen akhirnya disiksa.

HPL dan IS memaksa Apen mengakui dan membuat surat pernyataan bahwa telah menyuruh seseorang bernama Andi mencuri uang milik HPL.

Namun, korban tidak mengakui perbuatannya. DDH menggoreskan sebilah mandau ke tangan dan punggung korban.

DDH juga memborgol tangan dan jari jempol kaki Apen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News