Tak Betah Menganggur, Sayat Urat Leher Sendiri

Tak Betah Menganggur, Sayat Urat Leher Sendiri
Tak Betah Menganggur, Sayat Urat Leher Sendiri

jpnn.com - RANTAU - Sahrim Efendi (24), warga Desa Losari I Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), nekat mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat lehernya, Rabu (8/4) sekira pukul 09.00 WIB.  

Karena luka di lehernya banyak mengeluarkan darah, lulusan SMP ini tak sadarkan diri dan dilarikan ke UGD RSUD Rantauprapat. Tindakan nekat ini dilakukan diduga karena depresi, tak betah lama menjadi pengangguran.

Tubuh Sahrim pertama kali ditemukan adiknya sepupunya Santo, sudah bersimbah darah di dalam kamarnya. Oleh Santo, penemuan itu disampaikan kepada warga.

“Saat itu Santo beteriak tolong, hingga warga berdatangan dan menyelamatkan Sahrim ke klinik Tanjung Medan. Karena kritis, Efendi dirujuk ke RSUD Rantauprapat ini,” ujar Kepala Dusun (Kadus) Losari I, Kusbiari, yang turut mengantar Sahrim ke rumah sakit.

Dijelaskan Kusbairi, Sahrim ditemukan terkapar di dalam kamarnya sekitar pukul 09.00 WIB saat ibunya Nur Delila Nasution (61) sedang tidak ada di rumah.

Nur Delila Nasution mengaku mengetahui peristiwa itu setelah mendapat kabar dari warga. “Kalau tidak dijemput warga di tempat kerja, saya tidak tahu dia sudah begitu,” ucap perempuan pembantu rumah tangga itu.

Dia pun mengaku tak tahu pasti apa penyebab anak keduanya itu berbuat nekat. Tapi katanya, sejak beberapa pekan terakhir, Sahrim terlihat kerap gelisah dan sering tidak tidur semalaman suntuk.

“Asal kutanya, dia selalu bilang suntuk karena sudah empat bulan menganggur. Gak dapat kerjaan. Sebelumnya dia memang ikut kerja bangunan, tapi sudah empat bulan ini dia tidak kerja lagi,” kata Delila.

RANTAU - Sahrim Efendi (24), warga Desa Losari I Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), nekat mencoba mengakhiri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News