Tak Etis Sahkan RUU Cipta Kerja di Tengah Pandemi Corona
Jeirry menyarankan, para elite politik dan pemerintahan sebaiknya fokus menangani pandemi corona. Karena masih terlihat banyak masalah dan kelemahan dari kebijakan yang diambil pemerintah.
"Komitmen dan kesungguhan penanganan pandemi itu akan teruji dan terlihat dari seberapa efektifnya efek dan akibat dari apa yang dilakukan itu bagi kepentingan rakyat. Makanya , dibutuhkan fokus dan sinergi semua pihak agar hasilnya maksimal," katanya.
Jeirry khawatir, pemaksaan hanya akan berakibat kebijakan yang diambil akan cacat secara prosedural dan substansi. Dengan sendirinya juga akan cacat implementatif. Sebab, keterlibatan publik secara prosedural dan substansi penting sekali dalam proses sebuah regulasi.
"Bukankah sejatinya regulasi itu dibuat untuk kepentingan rakyat banyak? Saya kira kebijakan yang tidak mendapatkan partisipasi publik, akan sulit direalisasikan untuk kepentingan rakyat banyak," pungkas Jeirry. (gir/jpnn)
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow mengatakan, saat ini perhatian publik terhadap isu-isu demokrasi turun drastis, akibat pandemi virus corona
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Syaikhu Sebut Sikap AMIN soal Tenaga Kerja Sejalan dengan Perjuangan PKS
- Ary Zulfikar Ungkap Potensi dan Tantangan UMKM di 2024, Tembus Pasar Ekspor!
- UU Cipta Kerja Bikin Pengusaha Hingga Buruh Tak Nyaman, Ganjar: Kami Akan Evaluasi
- Koordinator TePI: Anwar Usman Masih di Sana, Pencalonan Gibran Cacat Moral
- Jeirry Sebut Putusan MKMK Jadi Kunci Kembalikan Wibawa Mahkamah Konstitusi
- Para Buruh dan Pekerja Berharap MK Menyatakan UU Cipta Kerja Cacat Formal