Tak Hanya Tim Medis, Petani dan penyuluh juga Pejuang Lawan COVID-19
Lebih lanjut Dedi menyampaikan, saat ini akan banyak tantangan-tantangan baru yang harus bisa dihadapi dan diadaptasi oleh masyarakat, tak terkecuali penyuluh dan petani. Untuk itu, ia meminta kepada para pelaku utama dan pelaku usaha ini agar mengikuti manfaatkan perkembangan teknologi.
“Sekarang penyuluh dalam memberikan penyuluhan sudah bisa menggunakan sistem online, video conference, Petani menggarap lahan menggunakan mekanisasi Alsintan, Petani milenial menjadi start up pertanian, menggunakan metode distribusi yang kekinian bahkan meraup omzet hingga puluhan dan ratusan juta. Ini yang dimaksud Pertanian Maju Mandiri dan Modern. Apalagi ditengah masa COVID-19 seperti ini, semua peluang ada di sektor Pertanian. Semua bisa produktif karena Pertanian tidak boleh berhenti”, tuturnya. (ikl/jpnn)
Di masa pandemi COVID-19, penyulu dan petani masih bersemangat meningkatkan kinerjanya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Berkat 'Kak Wulan' Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Kumpul Tengah Malam, Petani Purbalingga Sepakat Dukung Sudaryono Jadi Gubernur Jateng
- PI Pastikan Penyaluran Tambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi Petani Sulsel Tepat Sasaran
- Penyuluh adalah Pahlawan dan Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan