Tak Komersil, Perusahaan Farmasi Enggan Produksi Obat Anti-Ebola

Dokter Australia yang bertugas di Organisasi Kesehatan Dunia ‘WHO’ untuk penanganan Ebola mengatakan, perusahaan farmasi tak tertarik berinvestasi untuk memproduksi obat bagi penyakit mematikan ini.
Rick Brennan mengungkapkan, hanya ada sedikit insentif bagi perusahaan farmasi jika berinvestasi dalam obat anti-Ebola, karena kelangkaan penyakit ini dan fakta bahwa mayoritas korbannya ada di Afrika.
“Ketika anda memproduksi obat untuk penyakit yang jarang terjadi seperti Ebola...itu tak ada pasarnya, jadi tak ada prospek komersilnya,” sebut Rick.
Merujuk ke ‘pertimbangan komersil’, Dr. Rick mengatakan bahwa ‘selama ini, belum ada banyak investasi terhadap penyakit yang mempengaruhi masyarakat di daerah tropis’.
"Ini memprihatinkan", katanya, bahwa perusahaan farmasi ‘memprioritaskan investasi ke obat yang memiliki potensi komersil’.
Dr Rick juga mengeluhkan respon lambat masyarakat internasional terhadap wabah di Afrika Barat ini, yang telah menewaskan lebih dari 5.000 orang.
"Semua negara seharusnya bisa bertindak cepat," kemukanya.
Dokter Australia yang bertugas di Organisasi Kesehatan Dunia ‘WHO’ untuk penanganan Ebola mengatakan, perusahaan farmasi tak tertarik
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya