Tak Konsisten di ISC 2016, Persiba Serius Ingin Merombak Lini Pertahanan

Tak Konsisten di ISC 2016, Persiba Serius Ingin Merombak Lini Pertahanan
Dirkir Kohn Glay tampil stabil sepanjang TSC 2016. Foto: GUSTI AMBRI/KALTIMPOST/jpg

jpnn.com - BALIKPAPAN – Manajemen Persiba Balikpapan serius ingin merombak lini belakang mereka pada musim depan.

Keputusan diambil karena tidak konsisten selama gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. 

Itu terlihat dari banyaknya bola yang bersarang ke gawang Beruang Madu yang mencapai 52 gol. Seringnya Jaino Matos mengubah formasi di lini belakang menjadi salah satu penyebabnya.

Selama menukangi Persiba Balikpapan, setidaknya terjadi 12 kali pergantian strategi dilakukan arsitek berpaspor Brasil itu untuk menjegal serangan lawan, mulai memasang empat bek sejajar, tiga bek sejajar, hingga lima bek sejajar. 

Bahkan Jaino pernah memasang dua stopper saja tanpa didampingi wing back, saat menjamu Mitra Kukar di putaran kedua. 

Dari sekian banyak perubahan, satu nama yang perannya nyaris tak tergantikan, Dirkir Kohn Glay. Pria berpaspor Liberia ini hanya absen saat menjalani akumulasi kartu kuning, hukuman kartu merah, atau tambahan hukuman dari operator. 

Artinya, hanya dia yang bisa menjaga konsistensi. Ini membuat Jaino selalu memutar otak untuk mencarikan pendamping.

Sayang, di balik konsistensinya, Dirkir juga punya kelemahan. Terutama dalam mengontrol emosi. Dalam 26 kali penampilan, dia mengoleksi enam kartu kuning dan dua kartu merah. 

BALIKPAPAN – Manajemen Persiba Balikpapan serius ingin merombak lini belakang mereka pada musim depan. Keputusan diambil karena tidak konsisten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News