Tak Pengaruhi Meditasi, Tawarkan Solusi Cinta

Tak Pengaruhi Meditasi, Tawarkan Solusi Cinta
(Foto : hendra eka/jawapos)

Ketika Radar Bali (Jawa Pos Group) datang ke sana kemarin siang, suasananya sedang sepi. Hanya ada beberapa pria dan tenaga keamanan yang berpakaian batik.  Salah satu petugas keamanan itulah yang menyambut Radar Bali. Selanjutnya, Radar Bali diajak masuk ke sebuah ruang mirip aula. Ruang itu bisa menampung sekitar 30-100 orang. Di ruang itu terdapat enam piring yang melambangkan agama yang ada di dunia. Lambang-lambang tersebut adalah agama Syeikh, Buddha, Hindu, Islam, Kristen, dan Yahudi. Selain itu, ada dua patung dewa-dewi.

Ketika melihat-lihat berbagai benda di aula itu, Radar Bali disapa seorang pria. Dia adalah dr Wayan Sayoga, orang dekat Anand. Dialah yang dipercaya mengelola sejumlah organisasi sayap di bawah Anand Ashram Foundation.

"Kalau siang memang agak sepi, Mas, di sini. Biasanya baru ramai sekitar jam tujuh malam," ujar Sayoga mengawali perbincangan. "Setiap hari kami pasti ada aktivitas, mulai Senin sampai Minggu pasti ada. Kebetulan saja Mas datang siang, jadi kelihatan tidak ada aktivitas," lanjutnya lantas tersenyum.    

Menurut Sayoga, pemberitaan yang menyudutkan Anand terkait kasus pelecehan seksual itu tak berpengaruh bagi Anand Krishna Centre (AKC). "Semuanya berjalan seperti biasa. Kami juga masih rileks menjalani meditasi," ujar pria yang dipercaya sebagai direktur eksekutif National Integration Movement (NIM) itu. NIM adalah semacam organisasi kebangsaan yang digagas Anand.

Nama Anand Krishna selama ini cukup dikenal sebagai spiritualis lintas agama, budayawan, dan penulis yang sangat produktif. Tiba-tiba dia dilaporkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News