Tak Perlu Ikut-ikutan Mengecam Zulhas Terkait Candaan Surah Al-Fatihah

Tak Perlu Ikut-ikutan Mengecam Zulhas Terkait Candaan Surah Al-Fatihah
Zulkifli Hasan alias Zulhas. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Majelis Amanah PB Mathla’ul Anwar Dr H Ali Nurdin menanggapi candaan yang disampaikan Zulkifli Hasan soal ucapan setelah surah Al-Fatihah dan jumlah jari ketika At-Tahiyat.

Menurut Ali, candaan yang disampaikan Zulhas sebetulnya bukan hal baru. Sebelumnya, Ulama ternama Ustaz Abdul Somad juga pernah menyampaikan candaan yang persis sama beberapa waktu lalu.

Lalu mengapa kepada UAS, orang tidak banyak bereaksi namun terhadap Zulhas begitu banyak reaksi kecaman?

“Karena Zulhas seorang politisi, sehingga setiap ucapannya rawan untuk dipolitisasi oleh kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan berbeda. UAS karena beliau ulama, candaannya tidak dipolitisasi,” ujarnya.

Ali menilai politisasi terhadap Zulhas terlihat dari masifnya penyebaran video candaanya melalui media sosial dan grup-grup di WhatsApp (WA).

“Hal seperti ini bisa membuat kita lupa bahwa di Timur Tengah ada bangsa biadab yang menjajah dan membunuh bangsa lain selama puluhan tahun,” katanya.

Umat Islam Indonesia, sambung Ali, tidak perlu menghamburkan energinya dengan ikut-ikutan mengecam Zulkifli Hasan karena hanya akan memecah belah ummat.

Oleh karena itu, Ali mengajak untuk berhenti mengecam sesama umat Islam.

Candaan yang disampaikan Zulhas sebetulnya bukan hal baru. Sebelumnya, Ulama ternama Ustaz Abdul Somad juga pernah menyampaikan candaan yang persis sama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News