Tak Puas Karena Kalah? Jokowi: Jangan Aneh-anehlah

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak mengikuti proses Pemilu 2019 yang sudah dilalui hingga ada keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Presiden Ketujuh RI itu menegaskan, Indonesia sudah berkali-kali menggelar pemilu secara demokratis sehingga semua pihak harus bisa menerima apa pun pilihan mayoritas rakyat.
Menurut Jokowi, dalam setiap pemilu pasti ada pihak yang menang dan kalah. Mantan gubernur DKI itu menuturkan, pihak yang kalah pasti merasa tidak puas. Baca juga: Kudeta Sipil Tak Mungkin Berhasil Tanpa Dukungan Militer
“Yang namanya kalah ya mesti tidak puas. Enggak ada yang kalah itu puas, enggak ada. Kalah itu pasti gak puas," ucap Jokowi usai berbuka bersama dengan jajaran DPP Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (19/5).
Namun demikian Jokowi mengharapkan pihak yang tak puas atas hasil pemilu bisa menempuh jalur yang disediakan konstitusi. Jika ada pihak yang merasa dicurangi, maka salurannya ada di BAdan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca juga: Isu People Power Hanya Santer di Medsos
Sementara jika ada sengketa hasil pemilu, maka muaranya di Mahkamah Konstitusi (MK). "Ini kan mekanisme menurut konstitusi, mekanisme yang sudah disepakati bersama-sama di DPR, semua fraksi ada semua, semua partai ada, jangan aneh-anehlah," tegasnya.(fat/jpnn)
Menurut Presiden Jokowi, dalam setiap pemilu pasti ada pihak yang menang dan kalah. Pihak yang kalah pasti merasa tak puas.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi