Tak Punya Loyalitas, Khofifah-Emil Berani Khianati Jokowi

"Mengapa Khofifah ingin maju? Kenapa SBY dan Pakde Karwo yang dua periode menjadi musuh bebuyutan Khofifah itu sekarang tiba-tiba meng-endorse Khofifah? Penjelasannya cuma satu buat saya, yaitu pragmatisme sempit. Pasti bukan karena achievement, nilai, atau ideologi," tegas Haryadi.
Haryadi menambahkan, tensi makin tinggi karena Demokrat mendukung Emil yang merupakan kader PDIP.
"Ada sentimen politik yang menurut saya agak tinggi ketika PDI Perjuangan berinteraksi dengan Demokrat, terutama untuk wilayah-wilayah yang itu menjadi wilayah pertaruhan. Jawa Timur adalah salah satunya," ujarnya.
Menurut Haryadi, PDIP akan menilai Emil berkhianat dan mencoba menusuk dari belakang.
Emil, sambung Haryadi, akan menjadi contoh nyata politikus muda yang menjadikan partai hanya sebagai instrumen untuk mencapai kekuasaan politik.
"Emil mencoba menunjukkan ideologi itu tidak penting. Emil ingin menegaskan untuk mencapai kekuasaan politik maka jalan pragmatis pun itu penting dan menjadi pilihan untuk ditempuh," kata Haryadi. (wid)
Loyalitas Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terhadap Presiden Joko Widodo dipertanyakan.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Pramono Minta Dikritik Selama Menjabat Sebagai Gubernur DKI
- Kolaborasi Hexahelix Dinilai Penting untuk Pengembangan Ekraf di Jatim
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Jatim Sumbang 25 Persen Laju Tanam Padi Nasional, Khofifah: Komitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan
- Koordinator Gerakan Indonesia Cerah Tanggapi Kelompok yang Kerap Sudutkan Jokowi
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini