Takut Diganggu, BPMigas Gandeng TNI

Takut Diganggu, BPMigas Gandeng TNI
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BP Migas dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (6/1). Dari kiri, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Sekjen Kemenhan Marsekal Madya Eris Herryanto, Wakil Kepala BPMigas Hardiono, dan Kepala BP Miga R Priyono. Foto: Yud/JPNN
BPMigas, kata dia, akan memanfaatkan secara maksimal fasilitas sumber daya yang dimiliki Kemenhan maupun TNI, untuk pengamanan industri hulu Migas. Jika dibutuhkan, ungkapnya, BPMigas juga akan mengembangkan dan membangun fasilitas yang diperlukan. ‘’ Yang penting, keamanan pelaksanaan kegiatan hulu Migas ke depan bisa terjamin,’’ tukasnya.

Selain dengan Kemenhan, BPMigas juga menjalin kerjasama dengan TNI Angkatan Laut untuk pengamanan dan pengawasan fasilitas industri hulu Migas di lepas pantai. Alasannya, gangguan keamanan seperti pencurian peralatan operasi maupun pelanggaran batas pengambilan ikan oleh nelayan asing maupun tradisional, dapat menghambat kegiatan operasi.

‘’ Saat ini, terdapat 24 kontraktor kontrak kerja sama offshore yang sudah produksi, tersebar mulai dari perairan Aceh sampai dengan Papua. Tingkat kerawanan akan semakin meningkat untuk kontraktor yang wilayah kerjanya berada di perbatasan laut dengan negara lain,’’ terang Priyono.

Dengan kerja sama tersebut, TNI Angkatan Laut akan mendukung BPMigas untuk menghindari terjadinya teror ataupun sabotase terhadap fasilitas Migas di lepas pantai. TNI AL juga akan membantu pemetaan fasilitas industri hulu Migas, mengamankan kegiatan survei, serta menetralisasi ranjau pada wilayah kerja migas di laut lepas

JAKARTA – Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) menggandeng Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk pengamanan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News