Takut Diganggu, BPMigas Gandeng TNI

Takut Diganggu, BPMigas Gandeng TNI
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BP Migas dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (6/1). Dari kiri, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Sekjen Kemenhan Marsekal Madya Eris Herryanto, Wakil Kepala BPMigas Hardiono, dan Kepala BP Miga R Priyono. Foto: Yud/JPNN
JAKARTA – Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) menggandeng Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk pengamanan kegiatan hulu Migas di Indonesia. Pengamanan dianggap sebagai hal penting, mengingat wilayah operasi perminyakan mayoritas terletak di daerah terpencil serta perbatasan.

Kerjasama BPMigas dengan Kemenhan ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman oleh Wakil Kepala BPMigas, Hardiono dan Sekjen Kemenhan Marsekal Madya Eris Herryanto di Jakarta, Kamis (6/1). Menyaksikan penandatanganan MoU, Kepala BPMigas R Priyono dan Menhan Purnomo Yusgiantoro.

‘’Kesepakatan ini akan meningkatkan keamanan di daerah operasi migas di seluruh Indonesia, mengingat wilayah operasi perminyakan mayoritas terletak di daerah terpencil, bahkan wilayah perbatasan,’’ ucap Priyono melalui siaran persnya.

Lapangan yang berada di perbatasan itu, sebut priyono, seperti lapangan Abadi (blok Masela) yang dikembangkan Inpex di Maluku Tenggara Barat. Blok ini berbatasan langsung dengan Australia. Kemudian lapangan Migas di Kalimantan Timur yang juga berbatasan langsung dengan Malaysia. ‘’Kami ingin kedaulatan energi berdampingan dengan kedaulatan teritorial,’’ imbuhnya.

JAKARTA – Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) menggandeng Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk pengamanan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News