Takut Masuk Bui, Mantan Perdana Menteri Ngacir ke Luar Negeri

Takut Masuk Bui, Mantan Perdana Menteri Ngacir ke Luar Negeri
Mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra. Foto: Reuters

Yingluck pantas ketir-ketir dan lari. Sebab, dia sangat mungkin dinyatakan bersalah dan bakal mendekam hingga 10 tahun di penjara.

Kemarin menteri perdagangan pada era kepemimpinannya, Boonsong Teriyapirom, dihukum 42 tahun penjara. Dia terbukti bersalah memalsukan kesepakatan jual beli beras government-to-government dengan pemerintah Tiongkok.

Pembacaan putusan Yingluck ditunda hingga 27 September mendatang. Setelah Yingluck tak hadir di pengadilan, Mahkamah Agung langsung mengeluarkan surat perintah penangkapan.

Sejak kasus tersebut mencuat pada 2015, Yingluck dilarang bepergian ke luar negeri. Dia bisa keluyuran di dalam negeri karena membayar uang jaminan BHT 30 juta atau setara dengan Rp 12 miliar.

Yingluck, tampaknya, sudah merencanakan pelariannya sehari sebelumnya. Kamis (24/8) di akun Facebook-nya, dia menulis bahwa dirinya bakal tidak bisa bertemu para pendukungnya di pengadilan.

Alasannya adalah faktor pengamanan yang ketat. Pemerintah Thailand memang menerjukan 4 ribu polisi untuk mengawal sidang pembacaan putusan Yingluck tersebut.

Meski begitu, para pendukung Yingluck tetap berdatangan ke pengadilan. Sebagian di antara mereka membawa mawar merah dan sebagian yang lain mengenakan sarung tangan putih bertulisan love (cinta).

’’Jika Yingluck lari, para pendukungnya bakal kecewa dan orang yang menentangnya merasa benar,’’ tegas Direktur Institute of Security and International Studies di Chulalongkorn University Thitinan Pongsudhirak. (Reuters/AFP/sha/c5/ttg)

Mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra kini hidup dalam pelarian. Dia mengikuti jejak sang kakak, Thaksin Shinawatra yang sudah lebih


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News