Tali Mayat tak Dibuka, Merebak Isu Hantu Pocong

Tali Mayat tak Dibuka, Merebak Isu Hantu Pocong
Makam. Ilustrasi dok.Radar Semarang

Bangunan rumah warga dengan bangunan warga sedikit berjarak-jarak serta terdapat banyak areal pertanian sayur mayur, semak belukar. Semakin mendekati areal pemakaman terdapat beberapa pohon besar dan jalan sedikit menanjak dengan kondisi jalan semenisasi dan hanya bisa untuk dilintasi satu kendaraan roda empat saja.

Tepat didekat pemakaman saya dan Andi mencoba berhenti di salah satu bangunan sederhana, di bagian depannya terdapat sebuah warung.

“Aslamualaikum, permisi… mohon maaf saya dari media ingin sedikit bertanya-tanya kepada warga sekitar makam tentang isu penampakan pocong,” saat wartawan Balikpapan Pos mengetuk pintu rumah sebelah makam sembari memberi salam kepada tuan rumah.

Kedatangan kami langsung disambut hangat dengan keluarga yang menghuni tak jauh dari lokasi makam. Ternyata rumah yang dikunjungi tersebut merupakan keluarga dari jasad almarhum “Paman Lambat” warga Selok Lai yang bernama Jayus (31) warga pendatang asal Penajam Paser Utara (PPU) yang diisukan menjadi pocong.

“Tidak benar itu mas, buktinya saya dan beberapa warga berdiam di sekitar makam tidak ada hal-hal aneh apalagi penampakan pocong seperti yang santer terdengar,” terang Jayus dengan ramah.

“Biasanya mas, satu mulut yang menerima cerita ke mulut-mulut lainnya jadi berbeda alurnya. Yah… namanya gosip,” tuturnya.

Dirinya mengungkapkan sebenarnya alamarhum paman Lai sudah dimakamkan tiga minggu lalu.Mmemang semasa hidupnya ia bersama istri mengikuti salah satu aliran Islam tertentu. Almarhum dulunya divonis gagal ginjal dan harus bolak-balik cuci darah.

Saat meninggal Jayus membenarkan, alamarhum pamanya itu saat akan dimakamkan memang tali pada ikatan kepala, pinggang, tidak dibuka. Juga beralaskan tikar tanpa ditutupi papan karena menjalankan aturan aliran tertentu yang diikutinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News