Taliban Kembali Berkuasa, Pelarian Afghanistan di Indonesia Makin Putus Asa
"Kapan kami bisa punya rumah? Sekecil apapun. Sehingga kami tidak usah takut besok kami akan diusir dari sini," ujarnya.
Seniman Australia menggalang dukungan
Bulan lalu, ratusan pengungsi yang sebagian besar orang Afghanistan berdemo di depan kantor UNHCR di Jakarta.
Mereka menuntut soal dimukimkan di negara ketiga.
"Setiap hal yang kita anggap biasa seperti menunjukkan kartu identitas atau diizinkan masuk ke suatu tempat, itu seratus kali lebih sulit bagi pengungsi di Indonesia," kata Trish Cameron, seorang pengacara Australia.
Farahnaz Salehi mengatakan banyak pengungsi di Indonesia "telah menunggu begitu lama", dan banyak warga Afghanistan yang mengalami gangguan mental parah dan bunuh diri.
"Kami ini mengungsi semata-mata karena kami tidak aman," ujarnya.
"Hidup kami dalam bahaya dan akhirnya menjadi pengungsi. Kami menikmatinya? Pasti tidak," kata Farahnaz.
Menurut UNHCR, tidak kurang dari setengah juta warga Afghanistan telah mengungsi di tahun 2021 saja.
Saat ini ada ribuan pencari suaka asal Afghanistan di Indonesia, kembalinya Taliban bukan kabar gembira buat mereka
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia