Taliban Kembali Berkuasa, Stasiun TV Afghanistan Berjuang Mati-matian demi Tetap Siaran

Ia mencecar pertanyaan terkait laporan pejuang Taliban yang telah mendatangi satu-persatu rumah di Kabul untuk mencari orang-orang yang ada di "daftar target pencarian".
Meski Taliban juga ada di jejaring sosial Twitter dan telah mengizinkan wartawan perempuan untuk mewawancarai mereka, banyak orang skeptis jika mereka telah berubah.
Saad mengatakan tidak jelas apakah Taliban sudah berubah.
"Apakah Taliban sudah berubah? Saya pikir ideologi mereka hampir sama," katanya.
"Apakah mereka lebih pragmatis? Ya, mungkin sebagian.
"Kami tidak tahu [ideologi] yang mana yang akan tampil, apakah itu sayap yang lebih moderat atau sayap yang lebih konservatif."
Dia mengatakan kekhawatiran terbesarnya adalah tentang keselamatan, dan perempuan dipaksa tidak mengudara lagi di layar kaca oleh rezim Taliban.
"Saya pikir ketakutan terbesar [kami] adalah jika mereka (para jurnalis perempuan) akan diberitahu bahwa mereka tidak bisa lagi muncul di Televisi."
TOLO TV adalah stasiun televisi yang paling populer di Afghanistan. Tapi sekarang stasiun ini berjuang untuk masa depannya setelah Taliban kembali berkuasa.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina