Taliban Kembali Kuasai Afghanistan, Koalisi Barat Melawan Musuh yang Tak Akan Mati
Para gerilyawan Taliban mengambilalih Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Minggu (15/08), setelah berhasil menguasai hampir seluruh wilayah negara itu hanya dalam tempo seminggu.
Jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban bukan hal yang mengejutkan. Mereka memiliki pepatah yang ditujukan kepada pasukan asing dan pasukan pemerintah:
"Kalian memiliki arloji. Kami memiliki waktu. Kami lahir di sini. Kami pun akan mati di sini. Kami tidak akan kemana-mana."
Koalisi negara-negara Barat termasuk Australia, menurut analis ABC News Stan Grant, sebenarnya memerangi musuh (Taliban) yang "tak akan mati". Musuh yang tidak punya tempat lain untuk dituju.
Pepatah ini terbukti. Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang menduduki negara itu sejak 2001, saat ini beramai-ramai keluar dari Afghanistan.
Begitu pula dengan Presiden Ashraf Ghani beserta jajaran pemerintahannya, termasuk para politisi telah meninggalkan Kabul sebelum pasukan Taliban tiba.
Pejuang Taliban menguasai sebagian besar ibukota dalam semalam, hanya menghadapi sedikit perlawanan dari Tentara Nasional Afghanistan.
Militan bersenjata ini mengambilalih istana beberapa jam setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dengan dalih "tidak ingin melihat pertumpahan darah di Kabul".
Para gerilyawan Taliban mengambil alih Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Minggu (15/08), setelah berhasil menguasai hampir seluruh wilayah negara itu hanya dalam sepekan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Rafah, Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh