Taliban Kembali Kuasai Afghanistan, Koalisi Barat Melawan Musuh yang Tak Akan Mati

Taliban Kembali Kuasai Afghanistan, Koalisi Barat Melawan Musuh yang Tak Akan Mati
Para pejuang bersenjata Taliban telah menduduki dan mengambilalih Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Minggu (15/08/2021). (Al-Jazeera news)

Amerika Serikat dan Inggris mengirim pasukan udara untuk mengamankan bandara ketika negara-negara asing berupaya menyelamatkan warganya dari sana.

Di Australia, Perdana Menteri Scott Morrison mengadakan rapat mendadak Komite Keamanan Nasional, namun tak menjelaskan apakah kecepatan serangan Taliban telah menggagalkan upaya pemindahan warga Australia ke tempat yang aman.

Juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem mengatakan kepada Al Jazeera bahwa perang telah berakhir di Afghanistan dan jenis pemerintahan serta bentuk rezim akan segera menjadi jelas.

Ia memastikan tidak satu pun kantor diplomatik yang menjadi sasaran, dan memastikan pihaknya menjamin keamanan setiap warga serta misi diplomatik asing.

"Kami siap berdialog dengan semua tokoh Afghanistan dan akan menjamin mereka," ujarnya seraya mengatakan bahwa Taliban juga menginginkan perdamaian.

"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah air kami untuk menyerang siapa pun. Kami tidak ingin merugikan orang lain," tambahnya.

"Kami tidak ingin pasukan asing akan mengulangi kembali kegagalan mereka di Afghanistan," ujar Naeem.

Lebih dari 60 negara telah mengeluarkan pernyataan bersama, mendesak semua pihak di Afghanistan untuk menghormati dan memfasilitasi kepergian warga asing dan warga setempat yang ingin ke negara lain.

Para gerilyawan Taliban mengambil alih Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Minggu (15/08), setelah berhasil menguasai hampir seluruh wilayah negara itu hanya dalam sepekan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News