Tanah Air

Oleh: Dahlan Iskan

Tanah Air
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Disway 17087049 Rijal
Dua bulan lalu, kami sekeluarga dari Jambi pulkam ke tempat istri di trans subur, muara rupit, Kab Musi Rawas Utara. Lanjut liburan ke pantai Bengkulu. Benar kata Abah. Jalan dari Curup apalagi  masuk Kepahiang, jalannya bikin mabuk kepayang. Di bandingkan dengan Kerinci, lebih nyaman ke Kerinci, jalan nya lebih lebar aman dan nyaman.  Salam Sehat untuk Abah selalu.

Mirza Mirwan
Sejauh yg. saya perhatikan, sejak kemunculan Teh CuNur tak pernah ada komentar Teteh yg. berpotensi menyinggung pembaca lain. Tetapi bila benar Teteh mau undur diri -- tak lagi menulis komentar -- itu baik juga. Saya sendiri juga kadang libur, bisa seminggu, bisa sebulan, bisa beberapa bulan. Tergantung kesibukan saya. Teteh sepertinya membaca semua komentar. Kalau saya membacanya secara acak. Karena sudah hafal siapa komentarnya seperti apa. Yang biasa komentar sampah, pasti saya lewati. Masih mending komentar yang sebenarnya "meaningless" tetapi cukup menghibur. Itu masih saya baca. Harapan saya, sih, Teteh masih menulis komentar sesekali. Kalaupun tidak, ya, nggak pa-pa. Fokus pada pekerjaan dan keluarga memang lebih baik, kok. Kiranya Allah selalu memberkati Teteh sekelarga. Aamiin.

Er Gham
Tahun 2010 saya pernah mampir ke Baturaja. Sopir kantor sudah ketar ketir dan mengingatkan agar jam 4 sore sudah berangkat kembali dari Baturaja ke Palembang. Tapi sampai jam 4.30 sore, kami belum berangkat juga. Sopirnya semakin khawatir. Dia merokok terus menerus. Orang cabang juga sudah minta kami menginap saja semalam di Baturaja. Akhirnya sore jam 5 kurang kami berangkat. Sopirnya bawa mobil seperti kesetanan. Padahal tidak semua jalan mulus. Anda seperti mengikuti rally melewati perkebunan. Apalagi jalan begitu gelap saat melintasi kebun karet.  Tidak satupun mobil ada dari arah Prabumulih ke Batujajar. Di tengah jalan, kami menemui 1 mobil yang juga bergerak seperti kesetanan. Tapi bisa kami dekati dan akhirnya seperti konvoy 2 mobil karena begitu berdekatan. Jalan begitu sepi. Sampai di Prabumulih, sopir mulai tenang. Saya baru tahu ternyata jalur itu memang rawan saat itu.

Ki Mertani
Baturaja; kingstone. Prabumulih: kingback. Pagaralam; naturegate

Liam
Bagi saya, perang ini meneguhkan salah satu sifat manusia yang kalau berlebihan , bikin masalah ; mengantisipasi masa depan. Duo Putin Zelensky terlalu larut dalam hitungan masa depan, proyeksi pikiran mereka sendiri akan masa yang akan datang, sehingga mereka terjun dalam perbuatan merusak diri. Ungkapan kaum bijak yang saya baca : "jangan mengantisipasi masa depan, jangan menambat fokus ke masa lalu . Karena "saat"ini hanya sekali kau alami, nikmatilah. There is a saying: yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the "present.” ? Kung Fu Panda.

Azza Lutfi
Mohon maaf ini Pak Dahlan ikut koment diluar tahta emp4t, tertarik dgn rute yg dipilih untuk Baturaja-Bengkulu via Lubuk Linggau, menurut saya wajar sampai Curup Abah sudah kelelahan karena rute tersebut bukan rute lazimnya rute yg ditempuh bila dari Lahat ke Bengkulu, itu adalah rute lintas tengah untuk ke Sumbar dan seterusnya, sehingga memutar jauh, seharusnya Abah lewat via Lahat-Pagar Alam-Kepahiang -Bengkulu atau dari Lahat-Tebing Tinggi-Kepahiang-Bengkulu, tidak via Lahat-Tebingtinggi-Lubuk Linggau-Curup-Kepahiang-Bengkulu dan juga bis AKAP Palembang-Bengkulu semua lewat Kota Pagar Alam dst...

Liam
Sumatra, tanah Andalas . Saya penggemar dan bekas pengoleksi serial karya Bastian Tito. Wiro Sableng yang terkenal. Ada bagian seri yang khusus cerita tentang petualangan Wiro di Tanah Andalas, Sumatra jaman kuno. Begitu kaya imajinasi Pak Bastian, Andalas di paparkan sebagai tanah mistis, yang medebarkan. Oh iya, mau tanya Wiro Sableng itu dari kostumnya. Orang Jawa Timur, Tengah, Atau Barat?

*) Diambil dari komentar pembaca Disway.id


Berita Selanjutnya:
Mati Hidup

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membawa tanah dari lokasi kerajaan Majapahit. Airnya dari tujuh sumber kehidupan.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News