Tanaman Ganja Ditebas Batangnya, Bukan Dicabut, Oh Ternyata

Tanaman Ganja Ditebas Batangnya, Bukan Dicabut, Oh Ternyata
Direktur Reserse Narkoba Polda Aceh Kombes Agus Sartijo. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, ACEH BESAR - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri bersama dengan Polda Aceh terus melakukan upaya pemberantasan peredaran ganja. Apalagi kawasan Aceh terkenal sebagai penghasil ganja terbesar di Indonesia.

Menurut Direktur Reserse Narkoba Polda Aceh Kombes Agus Sartijo, mereka punya cara agar dalam setiap pengungkapan ladang ganja, para penanam bisa rugi besar.

“Kalau mau buat mereka rugi, kami biasanya dalam membersihkan ladang ganja menggunakan parang. Batang tanaman ganja ini ditebas, bukan dicabut,” kata dia kepada wartawan di Aceh Besar, Jumat (12/10).

Dengan begitu, para penanam akan kesulitan untuk kembali menanam ganja. “Jadinya mereka nanti harus cabut lagi. Kalau tidak, batang ini akan tumbuh, namun menghasilkan ganja yang tidak bagus,” terang Agus.

Karena, kata Agus, ketika petugas mencabut tanaman ganja, maka mempermudah para penanam beraksi kembali.

Tanaman Ganja Ditebas Batangnya, Bukan Dicabut, Oh Ternyata

“Mereka tinggal taburkan bibitnya saja, nanti tumbuh lagi kalau ganjanya kami cabut. Makanya kami tebas batangnya,” tegas dia.

BACA JUGA: Bareskrim Musnahkan Ladang Ganja Tak Bertuan

Bareskrim Polri bersama Polda Aceh melakukan pemusnakan ladang ganja siap panen seluas lima hektare di Aceh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News