Tangguh Hadapi El Nino, Petani Subang Dapat Nilai Tambah

Tangguh Hadapi El Nino, Petani Subang Dapat Nilai Tambah
Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan SIMURP Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2023 yang diselenggarakan Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan di BPP Pagaden, Kabupaten Subang, Selasa (13/6). Foto: Kementan

jpnn.com, SUBANG - Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim yang diinisiasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan menjadi andalan bagi petani di Kabupaten Subang dalam mengantisipasi perubahan iklim.

Perubahan iklim dalam hal ini ancaman El Nino yang sudah di depan mata.

Hal itu terungkap dalam pertemuan 'Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan SIMURP Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2023' yang diselenggarakan Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan di BPP Pagaden, Kabupaten Subang, Selasa (13/6).

Selain tangguh dalam menghadapi El Nino, pertanian cerdas iklim rupanya juga membawa dampak positif bagi petani di Kabupaten Subang.

Berkat pertanian cerdas iklim, petani di Subang mendapatkan nilai tambah dari produk olahan pertanian yang mereka garap.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan selain masa depan Indonesia, pertanian juga harus diupayakan sedapat mungkin agar memberikan nilai tambah untuk petani.

Sebab, segala upaya yang dilakukan pemerintah dalam kerangka pembangunan pertanian nasional, orientasi utamanya adalah kesejahteraan petani.

"Kementan terus berupaya agar pembangunan pertanian nasional memberikan nilai tambah produk pertanian, sekaligus meningkatkan efisiensi sehingga perbaikan ekonomi dan peningkatan produksi dan produktivitas pertanian bisa diwujudkan," kata Mentan Syahrul.

Pertanian cerdas iklim yang diinisiasi BPPSDMP Kementan menjadi andalan bagi petani di Kabupaten Subang dalam mengantisipasi El Nino.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News