Tragedi KM Sinar Bangun

Tangisan Keluarga Iringi Peletakan Batu Pertama Monumen

Tangisan Keluarga Iringi Peletakan Batu Pertama Monumen
Proses peletakan batu pertama monumen/tugu untuk mengenang korban KM Sinar Bangun, Selasa (3/7/2018). Foto : New Tapanuli/Metro Siantar/JPG

jpnn.com, SIMALUNGUN - Prosesi peletakan batu pertama monumen untuk korban KM Sinar Bangun diiringi tangisan lirih dari keluarga, Selasa (3/7/2018) di Pelabuhan Tigaras, Perairan Danau Toba.

Kawasan ini seketika menjadi lautan manusia yang memadati lokasi.

Setelah 16 hari melakukan pencarian korban kapal KM Sinar Bangun, Tim SAR gabungan, Pemkab Simalungun, dan keluarga korban akhirnya sepakat menghentikan pencarian, terhitung Selasa (3/7/2018).

Sejak Selasa pagi, ribuan masyarakat dan keluarga korban memadati pelabuhan Tigaras untuk melaksanakan ibadah dan menaburkan bunga di perairan Danau Toba, sebagai tanda penghormatan terakhir kepada para korban.

Sebelum acara tabur bunga, acara penghormatan terakhir itu dibuka dengan ibadah dan doa bersama yang dipimpin tokoh agama Islam dan pimpinan beberapa Gereja.

Bupati Simalungun JR Saragih yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan mengajak seluruh keluarga korban ke lokasi yang nantinya menjadi tempat monumen KM Sinar-Bangun. Lokasi itu persis di seberang pintu keluar pelabuhan Tigaras.

Peletakan batu pertama diawali dengan doa bersama. Suasana haru menyelimuti acara prosesi peletakan batu pertama monumen KM Sinar Bangun.

Satu per satu keluarga korban turun ke galian tanah yang menjadi tempat monumen untuk mengucapkan kata kata perpisahan kepada keluarga mereka yang menjadi korban.

Prosesi peletakan batu pertama monumen untuk korban KM Sinar Bangun diiringi tangisan dari keluarga, Selasa (3/7) di Pelabuhan Tigaras, Perairan Danau Toba.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News