Tragedi KM Sinar Bangun

Tangisan Keluarga Iringi Peletakan Batu Pertama Monumen

Tangisan Keluarga Iringi Peletakan Batu Pertama Monumen
Proses peletakan batu pertama monumen/tugu untuk mengenang korban KM Sinar Bangun, Selasa (3/7/2018). Foto : New Tapanuli/Metro Siantar/JPG

Rogate dan Salomita anak dari Arifin Lubis yang menjadi korban berperan sebagai peletakan batu pertama monumen KM Sinar Bagun. Selanjutnya diikuti keluarga korban lainnya.

“Untuk dan atas nama mereka, kita letakan batu pertama korban Tigaras,” ucap Ephorus GKPS Pdt Rumanja Purba didampingi Bishop GKPI Pdt Oloan Pasaribu.

Barang barang kesayangan korban pun ikut diletakkan keluarga di dalam galian tersebut, diantaranya yakni foto, kemeja, sepatu dan beberapa karangan bunga.

Dari penuturan JR Saragih, monumen yang berbentuk kapal KM Sinar Bangun setinggi 7 meter itu nantinya akan diukir nama dan tempat tanggal lahir para korban. Monumen KM Sinar Bangun itu akan mengarah ke pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Proses pembangunan monumen KM Sinar Bangun akan memakan waktu 70 hari sejak peletakan baru pertama.

“70 hari dari sekarang (bentuknya) gambar kapal KM Sinar Bangun itu, persis seperti kapal itu menghadap Simanindo,” kata JR Saragih didampingi Sekda Kabupaten Simalungun Gidion Purban. (gid/esa/ms/JPG)


Prosesi peletakan batu pertama monumen untuk korban KM Sinar Bangun diiringi tangisan dari keluarga, Selasa (3/7) di Pelabuhan Tigaras, Perairan Danau Toba.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News