Tanpa Biaya dan Rekrut Mantan Calo Jadi Sukarelawan

Tanpa Biaya dan Rekrut Mantan Calo Jadi Sukarelawan
DISEGANI: Dari kiri, Sukim, Syarifudin, dan Nono Taryono yang menggagas. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos
Dia tidak mengelak bahwa praktik trafficking masih terjadi di Bongas. Namun, menurut dia, hal itu kini dilakukan sangat sembunyi-sembunyi.

Koran ini Minggu (30/6) sempat menemui murid SMP Terbuka Kusuma Bongas, Tarifa. Meski hari libur, dia berada di sekretariat Yayasan Kusuma Bongas. Siang itu, dia sedang menjahit baju seragam olahraga pesanan salah satu sekolah.

Dengan bekal keterampilan menjahit yang diberikan SMP terbuka, dia kini mendapat penghasilan. Anak ketiga di antara enam bersaudara tersebut menegaskan tidak ingin bekerja di luar negeri seperti kebanyakan anak seusianya di Indramayu. "Saya ingin melanjutkan sekolah dan bekerja di sini saja," ucapnya. (*)

Kabupaten Indramayu selama ini tidak bisa dipisahkan dari praktik perdagangan orang (human trafficking). Bongas adalah salah satu kecamatan yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News