Tanpa JK, Pemerintahan SBY Mandeg
Rabu, 26 November 2008 – 21:19 WIB

Tanpa JK, Pemerintahan SBY Mandeg
JAKARTA - Mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof Achmad Syafi'i Ma'arif melihat peran Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di pemerintahan terasa lebih dominan dibanding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Akademisi yang lebih dikenal dengan panggilan Buya Syafi'i ini bahkan menilai pemerintahan SBY akan jalan di tempat tanpa peran JK. SBY, lanjut Buya, memang telaten dalam menjaga citra dan piawai menjalin kerjasama dengan luar negeri. "Jadi kalau Anda lihat pada zaman Soekarno-Hatta yang jadi gasnya adalah Soekarno, sedangkan remnya adalah Hatta. Tapi ini kan terbalik. Ini gasnya Jusuf Kalla. Tapi it's OK lah," kata Buya, sapaan akrab Syafi'i.
"Saya bukan pro JK, bukan pula pro siapa-siapa. Tapi kalau tidak ada JK, pemerintah tidak akan jalan. Yang praktis-praktis, bukan yang luar negeri. SBY bagus, tapi soal ekonomi, politik dalam negeri dan keamanan siapa yang menyelesaikan?" tanya Syafi'i, usai acara Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan ke-42 dengan topik 'Dunia Islam Perlukah Berharap pada Obama?' Jakarta, Selasa (25/11).
Meski demikian, lanjut Syafi'i Ma'arif, hasil polling calon presiden (capres) Indonesia, selalu menunjukkan nama JK selalu rendah. "Saya tidak tahu apa sebabnya."
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof Achmad Syafi'i Ma'arif melihat peran Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di pemerintahan terasa lebih dominan
BERITA TERKAIT
- Puluhan Pelajar Nakal di Purwakarta Dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung
- Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter AY Naik Penyidikan
- Prabowo kepada Wartawan: Bagian Saya Marah-marahi Menteri, Nah Kalian Keluar
- Hakim Menolak Permohonan Praperadilan Tersangka Korupsi PMI Palembang
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Kepala BNN: 10 Wilayah Ini Rawan Terjadi Penyelundupan Narkoba