Tantangan Pemeluk Agama yang Taat di Australia Untuk Temukan Pasangan

"Agama di Australia tidak dilihat sebagai sesuatu yang penting atau layak untuk dipertahankan," katanya.
"Agama dilihat sebagai suatu hal yang harus disingkirkan dan hanya ditampilkan untuk acara-acara keagamaan atau hari raya, mungkin seminggu sekali untuk beribadah."
'Kenapa kamu percaya pada Tuhan?'
Bagi Nicky, ibadah agama Yahudi yang dia jalankan bukan hanya menimbulkan masalah dengan urusan pacaran. Tapi juga memicu perubahan kariernya secara keseluruhan.
Sebelum diterima di Sydney Conservatorium of Music untuk program PhD di bidang konduktor orkestra, Nicky kuliah sains.
Sikap pacarnya terhadap keyakinan Nicky merupakan hal biasa di antara teman-temannya.
"Ada pertanyaan, 'Bagaimana bisa kamu percaya adanya Tuhan, lalu ingin menjadi ilmuwan?'," ujarnya.
"Saya merasa lucu karena hal ini sebenarnya bukan masalah dalam Yudaisme. Konsep kami tentang Tuhan itu tidak terbatas. Artinya kita hanya harus percaya pada ketidakterbatasan."
"Matematika jelas saya pelajari dalam kuliah sebelumnya. Saya menggunakan ketakterhinggaan itu sepanjang waktu."
Orang Australia semakin enggan berpacaran dengan seseorang yang memeluk agamanya secara taat
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya